Lee Su Jin Dulu Cleaning Service, Kini Sukses Jadi Miliarder Rp 29 T

Pasang Iklan Disini

Wikimedan.com – Lee Su Jin Dulu Cleaning Service, Kini Sukses Jadi Miliarder Rp 29 T. Tidak ada yang tahu nasib orang di masa depan. Hal ini dibuktikan oleh Lee Su Jin, pria Korea Selatan yang pernah bekerja sebagai cleaning service dan sekarang menjadi miliarder.

Sejak kecil, Lee Su-jin hidup dalam kemiskinan, bahkan dia harus hidup berpindah dari satu kerabat ke kerabat lainnya agar bisa hidup.

Saat berusia 23 tahun, dia bekerja sebagai janitor di sebuah love hotel. Penginapan itu bisa di sewa per jam dan terkadang digunakan untuk aktivitas seksual di Korea Selatan.

“Hari demi hari, saya merasa sengsara tetapi bertahan. Rasanya seperti mimpi sekarang,” ujar Lee Su-jin, seperti dilaporkan Bloomberg News, dikutip Rabu (8/6/2022).

Upah hasil bekerjanya sebagai cleaning service itu dia investasikan di daham dan mulai berbisnis salad. Tak berjalan mulus, sebab semuanya gagal tapi itulah awal titik balik kehidupannya.

Lalu dia kembali ke hotel, bukan sebagai janitor lagi namun untuk membangun komunitas perhotelan, yakni mulai dari pemasok handuk, tisu toilet, hingga pemilik hotel.

Tahun 2007, Lee Su-jin meluncurkan aplikasi Yanolja yang berarti “hey, lets play”. Aplikasi tersebut jadi terpopuler untuk memesan love hotel atau disebut sebagai motel di Korea Selatan.

Dia juga berusaha membujuk pemilik motel untuk membuang citra buruk soal kebusukan, seks, perselingkuhan dan bunuh diri dari penginapan tersebut. Keinginannya adalah meningkatkan fasilitas untuk menarik lebih banyak pelancong bisnis, keluarga, dan turis.

Hasilnya tak sia-sia, sebab dia berhasil mengubah citra love hotel di negaranya. Lee Su-jin juga mengembangkan bisnis berbasis cloud yang membantu hotel dapat mengelola sistem reservasi dan analitik big data untuk memprediksi perilaku pelanggan.

Yanolja telah memiliki rekanan lebih dari 17 ribu hotel dan karyawan berjumlah lebih dari 350 orang. Sebagian besar dari pegawainya berfokus pada riset dan pengembangan, termasuk software dan desain.

Yanolja berhasil mencatat pendapatan 100,5 miliar won atau US$80 juta pada kuartal I-2022. Jumlah itu melesat 19% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersihnya turun sedikit 9 miliar won menjadi 8,8 miliar won.

Media lokal Korea Selatan menyebut perusahaannya bakal mencatatkan sahamnya (IPO) di bursa Amerika Serikat (AS) pada kuartal ketiga 2022. Yanolja juga mendapatkan pendanaan dari investor terkemuka yakni Softbank, GIC Singapura, Booking.com, dan Skylake Investmen yang dipimpin mantan eksekutif SSamsung Electronics Chin Dae-Jae.

Menurut perhitungan Forbes, valuasi Yanolja sekitar US$6,7 miliar pada Juli 2021. Pemegang saham terbesar adalah Softbank Vision Fund 2 dengan 35,3% saham. Lee Su-jin sendiri memiliki 16,54%, istri dan kedua putrinya dengan masing-masing 5,18%. Kekayaan keluarga itu diperkirakan mencapai US$2 miliar atau Rp 29 triliun.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *