Olahraga

Laga Berakhir Ricuh, Djanur Justru Merasa Beruntung

Indodax


Djajang Nurdjaman turun dari kendaraan rantis.

Wikimedan – Laga klasik antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (6/10/18) kemarin memberikan kesan tersendiri bagi pelatih Bajul Ijo, Djajang Nurdjaman. Meski laga berakhir dengan kericuhan, namun ia mengaku beruntung dapat menjadi saksi laga klasik itu.

Pasalnya, derby Jatim ini merupakan pengalaman kedua Djanur pada laga besar penuh gengsi itu. Sebelumnya Djanur merasakan atmosfir stinggi saat dirinya masih berstatus sebagai pelatih Persib Bandung. Tensi tinggi itu ia rasakan saat berhadapan dengan Persija.

“Saya mungkin salah satu pelatih yang beruntung bisa terlibat dalam perseteruan besar sepak bola di tanah air,” katanya. Bahkan Djanur mengatakan sudah tak alergi lagi dengan kendaraan rantis disepanjang karirnya sebagai pelatih sepak bola.

“Saya orang yang paling sering naik rantis, di Jakarta beberapa kali, di Malang beberapa kali dan di Solo juga. Semua itu tidak ada apa-apa, aman-aman saja,” lanjut pelatih 53 tahun itu.

Tapi sayang jalan terjal Djanur dan Persebaya menembus Stadion Kanjuruhan berakhir kurang memuaskan, di mana Bajul Ijo harus pulang ke Surabaya dengan tangan hampa.

Mereka harus mengakui kemenangan Arema FC 0-1 melalui tendangan keras Hardianto pada menit ke-70. Djanur bertekad untuk segera membenahi tim agar lebih baik lagi pada laga berikutnya melawan Pusamania Borneo FC.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain Serta Serba-serbi Liga Indonesia di Wikimedan.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *