Laga Arema FC Kontra Persebaya Ternoda Keributan Suporter
[ad_1]
Wikimedan – Pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (6/10) sore berlangsung dengan tensi tinggi. Bukan hanya para pemain di atas lapangan, pun suporter di tribun. Padahal, Kanjuruhan dipenuhi Aremania karena Bonek memang sepakat tak datang ke Malang.
Beberapa kali tampak keributan di tribun penonton. Berdasarkan pantauan Wikimedan, lebih dari lima kali keributan terjadi. Kericuhan kecil merata terjadi di beberapa bagian. Bahkan hingga ke tribun VIP.
Sementara itu, di tribun tampak kerumunan massa yang berlari-lari ke arah yang sama. Tidak jelas apa yang melatar belakangi kejadian itu. Usai kericuhan di tribun berdiri sisi selatan, kemudian berganti ke tribun berdiri sisi timur.

Laga Arema vs Persebaya dinodai keributan (Tika Hapsari/Wikimedan)
Bahkan, sempat terjadi keributan antarsuporter. Informasi awal, diduga ada oknum Bonek yang menyusup. Kemudian, Aremania yang mendengar isu itu spontan hendak main hakim sendiri.
Melihat kejadian itu, personel keamanan yang tampak berjaga sigap mengamankan kejadian. Ada beberapa penonton yang diamankan. Termasuk di antaranya oknum yang dituding sebagai Bonek. Langkah antisipasi itu dilakukan agar kejadian seperti yang menimpa Haringga Sirla tidak terulang.
Rupanya, keributan itu memang benar antarsuporter. Salah satunya nekat meneriaki yang lain dengan sebutan Bonek. Akhirnya Aremania yang di sekitarnya tersulut dan hendak ikut berbuat anarkis.
“Dua kami keluarkan dari tribun agar tidak menciptakan keributan lebih besar. Bukan Bonek atau apa. Mereka ini sesama Aremania yang berkelahi karena mabuk,” beber Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adrian Wimbarda kepada Wikimedan.
Keributan kembali terjadi pada jeda babak pertama. Dua pentolan Aremania sempat masuk ke lapangan. Saat itu, pemain cadangan Persebaya seperti Alfonsius Kelvan, Robertino Pugliara, dan Rishadi Fauzi melakukan pemanasan. Pemanasan tersebut terusik karena salah satu pentolan Aremania menantang Alfonsius Kelvan.
Akibatnya, kiper Persebaya pun terpancing dan mendekati salah satu suporter tersebut. Pihak panpel dan keamanan berhasil memisahkan keduanya dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Insiden penonton yang masuk ke area lapangan tidak hanya terjadi sekali. Beberapa saat ketika laga berakhir, insiden itu kembali terjadi. Bukan hanya satu atau dua suporter, melainkan ribuan Aremania merangsek masuk ke lapangan usai laga berakhir.
(tik/JPC)
[ad_2]