Kemenkes Gerak Cepat Tangani Korban Gempa dan Tsunami Palu
[ad_1]
Wikimedan – Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek turut berduka atas kejadian gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Guna menekan risiko kesehatan, pihaknya terus memaksimalkan pelayanan kesehatan, seperti dengan mengirimkan dokter, tenaga kesehatan, dan menjamin ketersediaan obat.
“Bagi masyarakat yang ditinggalkan sanak-saudara dan kerabat terdekat semoga diberikan keihkhlasan dan ketabahan menghadapi musibah ini. Bagi korban yang mengalami luka-luka semoga segera diberikan kesembuhan,” kata Menteri Nila dalam keterangan tertulis, Senin (1/10).
Nila menyampaikan, dalam situasi tanggap darurat, pihaknya memprioritaskan kapasitas kesehatan di daerah dan wilayah terdekat. Sejak kejadian bencana itu, dokter dan tenaga kesehatan lainnya sudah bersiaga di sana.
“Kemenkes terus memperkuat (bidang kesehatan) sesuai kebutuhan,” papar Nila.
Sementara itu, Kemenkes telah mengirimkan tim Rapid Health Assessment (RHA) ke lokasi untuk melakukan kajian cepat situasi dan kebutuhan layanan kesehatan. Pada gelombang pertama, Kemenkes mengirimkan tim kesehatan gabungan dari RSUP Kandou Manado dan RSUP Wahidin Makasar yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, dan perawat.
Setelah itu, akan dilanjutkan tim berikutnya dari RSUP dr Kariadi Semarang, RSUP dr Sarjito Yogyakarta, RSUP Hasan Sadikin Bandung, dan RSUP dr M. Hoesin Palembang. Dikerahkan pula 30 orang tim Nusantara Sehat ke wilayah terdampak.
Tim kesehatan juga mendapat dukungan dari TNI di Jakarta dan Malang yang akan mendirikan rumah sakit lapangan di lokasi kejadian. RS kapal TNI AL juga akan diberangkatkan dari Jakarta kemarin (29/9).
Terkait obat-obatan, Kemenkes sudah berkoordinasi dengan kabupaten/kota terdekat di Sulawesi Selatan yang tidak terdampak gempa seperti Kabupaten Luwu Timur, Luwu, Luwu Utara dan Palopo. Mereka siap menyediakan obat yang dibutuhkan dan akan langsung diantarkan ke Palu.
Saat ini ketersediaan obat di lokasi bencana masih mencukupi. Instalasi farmasi pusat juga siaga menyiapkan obat jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Laporan dari tim Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan, pada Sabtu (29/9) pukul 16.00 WIB menunjukkan sebanyak 540 jiwa korban mengalami luka berat. Saat ini, mereka sudah dirawat di rumah sakit.
Di RS Woodward Palu telah dirawat korban sebanyak 28 jiwa, RS Budi Agung Palu sebanyak 114 jiwa, RS Samaritan Palu sebanyak 54 jiwa, RS Undata Mamboro Palu sebanyak 160 jiwa, dan RS Wirabuana sebanyak 184 jiwa.
(ika/JPC)
[ad_2]