Kejutan Dahnil Soal Intervensi Polisi ke Muktamar Pemuda Muhammadiyah

Wikimedan – Usai keluar dari ruang pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi kasus hukum Ratna Sarumpaet, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Azhar Simanjuntak membuat kejutan. Dia memberikan statement terkait adanya indikasi institusi kepolisian mengintervensi pelaksanaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah.

Dia menyebutkan, beberapa pimpinan daerah dan wilayah Pemuda Muhammadiyah didatangi oleh aparat kepolisian yang menanyakan terkait rencana Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah yang akan digelar pada tanggal 25-28 November 2018 di Universitas Muhammadiyah Jogyakarta.

“Saya mendapat laporan dari pimpinan daerah-daerah, tingkat kota/kabupaten dan di tingkat provinsi didatangi polisi. Pertanyaan (polisi) sedarhana. Kapan Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah muktamar dilaksanakan? Siapa calonnya?” tanya Dahnil usai keluar dari ruangan penyidik, Selasa (16/10).

Bahkan, Dahnil menyebut aparat kepolisian di daerah ditengarai menggiring untuk mendukung calon tertentu pada Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah Februari mendatang. Anehnya, kata Dahnil, pertanyaan aparat kepolisian itu menjurus ke data-data Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah.

“Apa urusan polisin nanyain data Muktamar?. Mereka menanyakan kapan, siapa calonnya, apa yang dilaksanakan. Bahkan, ada yang mendorong, idealnya dipilih itu calon A,” kata Dahnil.

Dia mengisyaratkan kepada pihak kepolisian untuk tidak sekali-kali mengintervensi Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah. Bahkan, Dahnil mengingatkan tindakan kepolisian jangan sampai seperti zaman orde baru yang represif.

“Ingat loh Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi yang berdiri sebelum republik ini hadir. Jangan pernah sekali-sekali intervensi oleh kepolisian,” tegas Dahnil.

Sementara itu, Wikimedan mencoba mengklarifikasi kabar dari Dhanil ke aparat kepolisian. Namun, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto belum memberikan jawaban dari pertanyaan Wikimedan melalui aplikasi pesan WhatsApp.

(wiw/JPC)