Kapten Muas Efendi Turut Jadi Korban Lion Air, Kemenhub Berduka

Wikimedan – Kepergian Kapten Muas Efendi, Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Muntok Kabupaten Bangka Barat menyisakan pilu mendalam bukan hanya bagi keluarga korban. Namun juga keluarga besar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.

Di tengah gencarnya menyosialisasikan keselamatan bertransportasi, justru salah satu pejabat Kemenhub turut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).

Hak itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono saat mengunjungi keluarga korban untuk berbelaungkawa di Crisis Center Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Selasa (30/10).

“Kami berbelasungkawa sangat dalam atas musibah ini. Satu dari anggoya kami menjadi korban. Beliau adalah Kapten Muas Effendi, Kepala KSOP Muntok. Kejadian ini tentu saja mengagetkan kita semua,” ujarnya.

Kepergian Kapten Muas Efendi meninggalkan istri tercinta, Mardiana Harahap, 51, dan lima orang anak di kampung halamannya di Desa Tangga Bosi, Siabu, Mandailing Natal, Medan, Sumatera Utara.

Menurut Djoko, tragedi jatuhnya pesawat Lion Air itu menjadi bekal pelajaran bagi seluruh petugas di Kemenhub untuk meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan dalam bertransportasi.

“Kejadian ini akan menjadikan kami untuk meningkatkan kepengawasan. Semua pihak sedang bekerja, termasuk KNKT sedang menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tersebut,” kata Djoko.

Dia menyampaikan, berkaitan dengan musibah itu, Kemenhub sedang berkomunikasi dengan semua pihak, dan terus mendukung langkah kepolisian, TNI dan Basarnas yang masih melakukan proses pencarian korban di titik lokasi tenggelamnya pesawat.

“Kejadian ini menjadikan kami lebih kuat. Berkaitan dengan musibah ini, kami mengambil langkah-langkah untuk menuntaskan evakuasi semua korban untuk bisa ditemukan,” katanya.

(wiw/JPC)

(Wildan Ibnu Walid/Wikimedan)

(wiw/JPC)