Jika Tak Independen, BPS Siap Dibubarkan
Wikimedan – Badan Pusat Statistik (BPS) kerap mendapat sentilan pedas lantaran dianggap tidak menyampaikan data yang akurat. Tak hanya itu, mereka juga disebut tidak independen dan cenderung pro pemerintah.
Menanggapi hal itu, Kepala BPS Suhariyanto merasa geram. Ia menyebut jika pihaknya menjunjung tinggi indepedensi dalam pencarian maupun penyampaian data.
“Metodoligi BPS mengacu pada panduan PBB komisi statistik dan lembaga inernasional. Fundamental principles of official statistics. Yang namanya BPS di seluruh dunia itu independen. Kalau nggak, BPS dibubarin aja,” ujarnya Sabtu (24/11).
Ia mencontohkan, ada beberapa data yang kerap dikritisi, salah satunya angka kemiskinan. Per Maret 2018, pertama kalinya Indonesia berhasil mencatat kemiskinan satu digit, yakni sebesar 9,82 persen. Angka itu disebutnya memang terjadi penurunan dalam beberapa waktu terakhir.
“Kemiskinan turun kemarin jadi 9,82 persen kalau lihat trennya sebelumnya turunnya lebih tajam dan landai. Tapi ributnya setengah mati. Metodologinya tetap sama,” kata dia.
Ia berpendapat, kegaduhan pada data BPS terjadi karena kubu pengritik tidak suka dengan capaian angka kemiskinan Indonesia yang berhasil satu digit. Di sisi lain, Tanah Air sudah memasuki tahun politik.
“Dugaan saya dua, ini pertama karena tembus satu digit dan satu lagi tahun plitik. Tahun kemarin juga cemerlang. Saya bisa tunjukkan dipasritas kemiskinan anta provnsi antar desa dan kota. Harga beras betul-betul stabil tapi naik terus ya BPS harus sampaikan capaian (apa adanya),” tandasnya.
(Hap/Hana)
(hap/JPC)
Kategori : Berita Nasional