Berita Nasional

Jadi Korban Lion Air JT 610, Hakim Ikhsan Batal Bertugas di PN Koba

Indodax







Wikimedan – Tanah Air tengah bersedih. Ratusan putra putri terbaik bangsa ini meninggal dunia dalam insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.





Duka itu juga melanda Pengadilan Negeri (PN) Marabahan. Lembaga peradilan itu pada pekan lalu baru saja melepas salah seorang hakimnya, M Ikhsan Riyadi Fitrasyah pada Rabu (24/10). Pelepasan itu karena Ikhsan akan memulai tugas di tempat baru, yakni PN Koba, Kabupten Bangka Tengah.





Sejatinya Senin (29/10) merupakan hari pertama Ikhsan bertugas di PN Koba. Namun Tuhan berkata lain. Dia lebih dulu dipanggil Sang Pemilik nyawa.


Jadi Korban Lion Air JT 610, Hakim Ikhsan Batal Bertugas di PN Koba

Infografis jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 (Kokoh Praba/Wikimedan)





Humas PN Marabahan Damar Kusuma Wardana menjelaskan, sebelupmnya Ikhsan sudah bertugas di PN Marabahan selama empat tahun. “Beliau terakhir pamitan Rabu (24/10) bersama jajaran PN Marabahan. Kami sempat foto-foto bareng dan bersalaman. Saya terakhir ketemu Selasa (23/10) dan juga sempat saya abadikan ketika kami mau menjalankan agenda sidang,” kenangnya sebagaimana dikutip dari Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group), Selasa (30/10).





Pria kelahiran Lampung 8 Mei 1989 itu berangkat dari Marabahan ke Jakarta pada Rabu (24/10). Jumat (26/10) terbang ke Pangkal Pinang untuk menghadap pimpinan di sana. Dia sempat mengirim foto-foto kantor barunya di Koba. “Ada beliau kirim foto-foto tentang kantor PN Koba, terlihat begitu senangnya,” ucapnya.





Ternyata, sehari kemudian Ikhsan kembali lagi ke Jakarta. Alasannya untuk menghadiri acara keluarga istrinya. Sehingga dia kembali ke Koba pada Senin (29/10) pagi.






Diketahuinya Ikhsan ikut jadi korban pesawat nahas Lion Air JT 610 itu, setelah pihak PN Marabahan mendapat kontak dari Septiana Damaiyanti, istri Ikhsan, yang meminta bantuan untuk menghubungi nomor suaminya.






“Saat itu istrinya mau balik ke Marabahan, satu jam setelah suaminya berangkat. Namun keberangkatan dia langsung dibatalkan ketika menerima kabar jika pesawat Lion Air yang ditumpangi suaminya kehilangan kontak,” terang Damar yang mengatakan sang istri bersama dengan dua putrinya memang saat itu berada di Jakarta.





Beberapa hari sebelum pindah, Ikhsan menurut Damar terlihat antusias untuk menyambut tugas barunya. “Seluruh ruang kantor dibersihkannya, dia juga memberikan sumbangan untuk kenang-kenangan satu kardus bola tenis kepada kami,” ucapnya yang mengatakan Ikhsan memang hobi main tenis.





Ikhsan dikenal sebagai hakim yang jarang bicara serta memiliki disiplin yang kuat serta bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan. “Jujur saya sendiri merasa kehilangan, dia saya kenal orang sangat rendah hati,” pungkasnya.










(iil/jpg/WMC)



Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *