Jadi Korban Gempa di Palu, Eks Kiper Timnas Akui Masih Trauma

Pasang Iklan Disini

[ad_1]






Wikimedan – Gempa dan tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) masih menyisakan trauma bagi mantan kiper Tim Nasional (Timnas) Ferry Rotinsulu. Betapa tidak, pada saat kejadian mantan kiper Sriwijaya FC ini memang berada di tanah kelahirannya itu. Dia tengah menghadiri acara doa untuk ibunda tercintanya yang meninggal kurang lebih satu pekan sebelumnya.





Diceritakan Ferry, dirinya sengaja pulang ke Desa Salombone, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Sulteng untuk menghadiri acara doa mengenang ibundanya yang belum lama meninggal. Ketika gempa terjadi, dirinya pun tengah berada di kamar mandi. Saat itulah, dirinya merasakan gempa yang besar.





“Saya berusaha keluar tapi pintu sudah rusak dan tidak bisa dibuka,” katanya saat ditemui di Palembang, Rabu (10/10).





Dirinya pun hanya bisa pasrah. Beruntung, Ferry masih diberikan keselamatan. Namun, semua barang dan rumah hancur akibat gempa tersebut. “Saya masih trauma kalau ingat kembali,” ujarnya.





Ia mengaku setidaknya ada 20 rumah milik sanak saudaranya yang mengalami kerusakan parah, termasuk rumah orang tuanya. Beruntung tidak banyak korban jiwa di kampungnya. Pasalnya, desa Salombone dilindungi bukit setinggi 500 meter sehingga tak ikut merasakan dahsyatnya tsunami.





“Kalau di desa lain itu dilanda tsunami juga. Bahkan ada tante saya yang kini belum diketahui kabarnya,” imbuhnya.






Karena itu, untuk meringankan beban para korban bencana di Kabupaten Donggala, mantan kiper Sriwijaya FC ini merelakan jerseynya untuk dilelang. Meskipun jersey tersebut punya kenangan yang mendalam bagi Ferry.






“Bagi saya, jersey ini memiliki nilai historis yang luar biasa. Tapi, ini sudah niat saya demi membantu para korban. Jadi saya rela,” jelasnya.





Jersey tersebut kontan dibeli oleh manajemen Sriwijaya FC. Ini merupakan bentuk perhatian manajemen kepada mantan kiper yang telah membawa Laskar Wong Kito meraih Double Winners pada musim 2007-2008 lalu.





Dikatakan Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid, Ferry Rotinsulu tidak bisa dipisahkan dari sejarah Sriwijaya FC. Karena itu, pihaknya sengaja membeli satu jersey milik sang mantan kiper sebagai bentuk bantuan kepada Ferry yang tengah dilanda musibah.





“Ini bentuk simpati dan keprihatinan klub kepada Ferry karena dulu pernah berjuang keras mengharumkan nama SFC,” tutupnya. 





(lim/JPC)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *