Ini Jasa Kakek Anies dan Syam Un Hingga Diberi Gelar Pahlawan
Wikimedan – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugeragi gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh. Peringatan ini bertepatan dengan momentum peringatan Hari Pahlawan yang dirayakan pada 10 November.
Salah satu yang diberi gelar pahlawan adalah Abdurahmman Baswedan tokoh dari Provinsi Yogyakarta yang merupakan warga keturunan Arab Saudi.
Sejarahwan Indonesia, Bonnie Triyana mengatakan, pemberian gelar pahlawan untuk kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu membuktikan bahwa Indonesia diperjuangkan oleh berbagai golognan dan etnis, termasuk Arab Saudi.
“Jadi, ini adalah gagasan bahwa Indonesia ini dibangun, bukan hanya dari satu golongan saja, tapi macam-macam golongan,” ujar Bonnie kepada Wikimedan, Sabtu (10/11).
Menurut Bonnie, AR Baswedan telah memainkan peran terhadap masyarakat Arab Saudi di Indonesia. Sebab kata Bonnie, orang Arab Saudi kala itu memiliki jika nasionalismenya masih belum besar terhadap Indonesia.
“Karena orang Arab itu tidak punya kesadaran nasionalisme, dalam arti kesadaran politik. Keadaran politik yang sekuat Pak AR Baswedan,” katanya.
AR Baswedan juga selalu mengajak warga keturunan Arab Saudi untuk mencintai bangsa Indonesia. Bahkan dia yang mempelopori adanya Sumpah Pemuda bagi keturunan Arab. Termasuk juga mendirikan Partai Arab Indonesia (PAI) yang membantu kemerdekaan Indonesia.
“Dia membangun organisasi yang kita kenal sebagai partai Arab, membangun solidaritas di kalangan warga Arab bersama-sama memperjuangakan Indonesia,” katanya.
Sementara untuk, Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) KH Syam Un pahlawan dari Banten adalah pejuang kemerdekaan yang kalah itu menentang pemerintahan Hindia Belanda di Banten.
Syam Un pada 1948 ada agresi militer Belanda II, melakukan griliya bersama dengan pasukannya dari Gunung Karang Pandegelang sampai ke Kampung Kamasan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, untuk melawan Belanda.
”Selama perjuangan Syam Un memainkan peran penting di dalam mempertahankan kemerdekaan di Banten,” ungkapnya.
Dalam perang grilya itu Syam Un juga menegaskan setia terhadap bangsa Indonesia. Sehingga sampai titik darah penghabisannya dia terus berjuang untuk Indonesia supaya bisa lepas dari penjajahan.
“Kita tahu Banten waktu itu Belanda melakukan agresi, tapi Syam Un dengan tegas mengatakan kesetiannya kepada republik Indonesia. Jadi itu salah satu yang dicatat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh. Satu di antaranya adalah kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan alias AR Baswedan dan tokoh Banten, Syam Un menjadi salah satu Pahlawan Nasional.
Keputusan penganugerahan gelar pahlawan nasional itu termaktub dalam Keputusan Presiden Nomor 123/TK/2018. Keputusan itu ditandatangani Jokowi pada 6 November 2018 dengan pedoman Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Selain kakek Anies dan Syam Un, empat osok yang lainnya adalah mantan Menteri Pekerjaan Umum Pangeran Mohammad Noor, pejuang dari Sulawesi Barat, Agung Hajjah Andi Depu merupanPendiri Perguruan Tinggi Islam Al Khairiyah Citangkil, Kota Cilegon.
Tokoh lainnya yang dianugerahi Pahlawan Nasional ialah Jaksa Agung periode 1945-1946 Kasman Singodimedjo yang juga menjabat Menteri Muda Kehakiman pada Kabinet Amir Sjarifuddin II, serta Ahli Strategi Perang melawan Belanda di Bangka Belitung, Depati Amir.
(gwn/JPC)
Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/humaniora/10/11/2018/ini-jasa-kakek-anies-dan-syam-un-hingga-diberi-gelar-pahlawan