Kesehatan

Ini Dampaknya Jika Anda Minum Antihistamin Setiap Malam Sebelum Tidur

Indodax


Menerapkan hidup sehat bukan hanya menjaga pola makan dan olahraga. Anda juga perlu menjaga kualitas tidur, seperti waktu tidur yang cukup dan jam tidur yang tepat. Sayangnya, banyak hal yang menyebabkan Anda sulit untuk tidur. Lantas, bolehkah minum antihistamin supaya biar tidur lelap? Apa efek samping antihistamin jika diminum setiap hari sebelum tidur?

Bolehkah minum antihistamin untuk atasi insomnia?

Antihistamin adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati gejala alergi, seperti gatal, mata berair, dan bersin. Salah satu bahan utama dalam antihistamin generasi pertama yang bekerja cepat antara lain diphenhydramine hydrochloride (DPH).

Cara kerja obat ini adalah memblokir histamin, yaitu bahan kimia yang menghasilkan respons peradangan dan menimbulkan gejala alergi. Jadi, ketika sistem saraf pusat memproduksi histamin dan reaksi alergi muncul, maka antihistaminlah yang menangkal dan menenangkan tubuh.

Menurut Rafael Pelayo, MD, seorang ahli tidur di Standford Sleep Medicine Centre, menjelaskan bahwa ketika antihistamin bekerja menangkal histamin, tubuh akan menjadi lelah. Itulah sebabnya Anda akan mengantuk setelah meminum obat ini.

Pada orang yang alergi, efek samping antihistamin ini akan sangat membantu mereka untuk tidur. Pasalnya, gejala alergi sering kali memburuk di malam hari. Sayangnya, banyak yang menyalahgunakan efek samping antihistamin untuk mengatasi insomnia. Secara medis, bolehkah hal ini dilakukan?

Sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan pada Journal of Clinical Sleep Medicine melakukan pengujian penggunaan antihistamin untuk mengatasi insomnia. Sebanyak 46 studi diperiksa kembali mengenai efektivitas obat-obatan berbasis DPH dalam memperbaiki kualitas tidur. Hasilnya menunjukkan bahwa minum antihistamin bukanlah cara yang tepat untuk membantu tidur seseorang.

Efek samping minum antihistamin setiap malam sebelum tidur

Sebenarnya, obat-obatan berbasis DPH umumya aman digunakan dan berisiko rendah menyebabkan efek samping serius. Namun, tidak menutup kemungkinan akan berdampak buruk jika digunakan dalam jangka panjang, misalnya diminum setiap malam sebelum tidur. Beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Memperburuk masalah kesehatan tertentu. Obat-obatan yang mengandung DPH dapat memperburuk asma atau sleep apnea. Oleh karena itu, konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
  • Menyebabkan kantuk di esok hari. Efek samping mengantuk dari antihistamin bertahan cukup lama pada sistem di tubuh Anda. Bahkan, hingga keesokkan harinya. Kondisi ini menyebabkan pikiran Anda berkabut dan sulit untuk konsentrasi. Tentu aktivitas sehari-hari akan sangat terganggu, terutama ketika menyetir.
  • Tubuh membangun toleransi pada obat. Bila obat diminum secara rutin selama 2 minggu, tubuh akan membangun toleransi pada dosis obat. Akibatnya, Anda akan menambah dosis untuk mencapai dosisnya yang sama. Hal ini bisa membuat Anda overdosis.
  • Menimbulkan efek samping merugikan lainnya. Selain mengantuk di esok harinya, antihistamin juga menimbulkan efek samping lain, seperti mulut dan tenggorokan kering, sembelit, sakit kepala, pusing, mual, dan parasomnia.

Dibanding menggunakan antihistamin untuk mengatasi insomnia, sebaiknya coba cara lainnya yang lebih aman.  Konsultasikan ke dokter, terutama bila kesulitan tidur terjadi lebih dari tiga hari. Dokter akan mengevaluasi penyebab insomnia dan membantu Anda memilih perawatan yang tepat.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *