Ini Alasan Google Tidak Gratiskan Gmail, Chrome, dan Play Store
[ad_1]

Jakarta, Wikimedan– Diketahui, selama ini Google tidak pernah memungut biaya ke pabrikan smartphone Android yang memasang aplikasi Google.
Namun mulai 29 Oktober nanti, setiap vendor akan dikenakan biaya lisensi untuk memasang Gmail, Google Play Store, Google Maps, dan aplikasi populer Google lain di smartphone yang diluncurkan di Eropa.
Dengan menarik biaya ke vendor, otomatis akan memengaruhi keuntungan Google ke depannya. Google tidak menyebutkan berapa banderol yang dipatok untuk para vendor smartphone untuk bisa menggunakan aplikasi mereka.
Dilaporkan Mashable, keputusan ini akan berlaku bagi semua smartphone dan tablet yang dirilis di Eropa. Perubahan ini dibuat menyusul keputusan Komisi Eropa yang meminta Google untuk menghentikan bundling aplikasi besutan Google di perangkat Android, seperti Google Chrome dan Google Search yang dianggap melakukan monopoli.
Pabrikan ponsel Android bisa memilih tiga opsi. Pertama, menjual ponsel tanpa Google Play Store atau aplikasi Google apapun.
Sementara pilihan kedua, membuat ponsel dengan Google Play Store terpasang dan aplikasi Google lain, kecuali Chrome dan Search. Terakhir, mereka bisa menginstal semua aplikasi Google, seperti yang dipasarkan saat ini namun dengan membayar lebih mahal.
Para vendor juga diberi keleluasaan untuk melisensikan aplikasi Google yang bekerja di sistem operasi forking secara terpisah.
Aplikasi Android yang berbayar tadi kemungkinan harus diunduh secara manual, alih-alih pra-instal seperti hari ini. Sebelumnya, hingga hari ini, Google mendulang keuntungan dari akses Google Search dan Google Chrome yang terpasang secara pra-instal di semua smartphone Android
[ad_2]