Berita Nasional

Ini 5 Crazy Rich Asians di Indonesia 2018

Indodax


Orang-orang kaya di Asia atau crazy rich asians memang menarik perhatian rakyat awam. Kehidupan mereka yang penuh kemewahan sering kali jadi impian orang. Berikut lima crazy rich asian di Indonesia:

1. Keluarga Hartono, Djarum

Sejak sepuluh tahun terakhir, Hartono bersaudara sudah merajai daftar manusia terkaya di Indonesia. Robert Budi dan Michael Hartono yang mencetak duit lewat PT. Djarum dan Bank Central Asia ini ditaksir memiliki harta senilai US$ 35 miliar.

crazy rich asians, rich, asians,
Sejak sepuluh tahun terakhir, Hartono bersaudara sudah merajai daftar manusia terkaya di Indonesia. Robert Budi dan Michael Hartono yang mencetak duit lewat PT. Djarum dan Bank Central Asia ini ditaks (AFP)

2. Susilo Wonowidjojo, Gudang Garam

Jauh di bawah kedua bersaudara adalah Susilo Wonowidjojo alias Tjoa Ing Hwie yang mencatat kekayaan hingga US$ 9 miliar. Selama karir bisnisnya, Wonowidjojo sempat menyerahkan Gudang Garam pada putranya, Rachman Halim pada 1984. Namun Rachman meninggal dunia pada 2008 silam.

3. Eka Tjipta Widjaja, Sinarmas

Eka Tjipta Widjaja banyak menuai kontroversi lewat perusahaannya Sinarmas yang banyak bergerak di sektor kehutanan, antara lain lewat perusahaan kertas dan sawit. Saat ini taipan berusia senja kelahiran Quanzhou, Cina, itu ditaksir memiliki kekayaan senilai US$ 8,6 miliar.

4. Sri Prakash Lohia, Indorama

Dilahirkan di Kalkuta, India, dan bermukim di London, Inggris, Sri Prakash Lohia diyakini tetap berkerwarganegaraan Indonesia. Perusahaannya sendiri, Indorama, saat ini berbasis di Singapura. Sri Prakash yang merupakan ipar dari taipan logam Inggris, Lakshmi Mittal, memiliki kekayaan US$ 7,5 miliar.

 5. Anthoni Salim, Indofood

Lama bertengger di urutan teratas dalam daftar manusia terkaya, Anthoni Salim (tengah) kini turun ke peringkat lima karena kekayaannya anjlok sebanyak US$ 1,6 miliar menjadi US$ 5,3 miliar. Pemilik grup Indofood ini pernah mengalami kekalahan pahit saat harus menjual saham mayoritasnya di BCA kepada keluarga Hartono pada saat krisis moneter, 1998 silam.  
 
 
 

 
 
 

(rzn/hp: forbes, kompas, ft, bloomberg)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *