Inflasi China Diabaikan, AUDUSD Turun Karena Pidato RBA Lowe
Mata uang Dolar Australia bearish melawan Dolar AS di sesi Asia hari rabu (10/3). Dolar Australia menerima tekanan yang kuat dan membawa pasangan AUDUSD terjun sampai menuju ke bawah nilai utama pada 0,7700. Padahal data inflasi pelanggan utama Aussie yaitu China dilaporkan dengan hasil yang positif. Namun para pembeli tetap absen dan membawa pasangan terjun.
China merilis data mengenai inflasi harga konsumen dengan hasil dalam basis bulanan menuju ke 0,6% dari sebelumnya pada 0,4%. Lalu data dalam basis tahunan juga meningkat menggembirakan sampai ke 1,7% dari harapan awal di 1,5%. China melanjutkan dengan laporan data indeks harga produsen dengan hasil pulih sampai -0,2% dari prediksi di -0,4%. Ekonomi China yang positif bisa berdampak ke aktivitas perdagangan yang meningkat dan memulihkan pendapatan.
Sayangnya Dolar Australia bearish diprediksi akibat pidato terbaru yang disampaikan oelh RBA Lowe baru-baru ini. Pada kesepakatan itu, Lowe memang memuji bahwa ekonomi Australia sedang ke posisi sebelum pandemi. Namun dia juga menyampaikan hal yang meningkatkan keraguan pada kenaikan suku bunga bersama pembelian obligasi.
Sisi bawah tetap terbatas karena Westpac menyampaikan data keyakinan konsumen yang membaik. Data itu bangkit sampai ke 2,6% dari prediksi awal pada 1,8% dan laporan sebelumnya di 1,9%. Data ini akan menghibur pembeli sambil menanti laporan terbaru dana stimulus AS. Hari Rabu ini, DPR AS akan melangsungkan pemungutan suara RUU stimulus 1,9T yang diajukan Presiden Biden.
Selain itu penantang Dolar Australia bearish berikutnya tetap datang dari dinamika pergerakan imbal hasil yang mempengaruhi permintaan aset berisiko. Nanti malam data mengenai IHK AS juga akan menjadi perhatian sambil menanti laporan stimulus AS.