Ilmuwan China Sukses Uji Coba Baterai Tenaga Manusia

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Ilmuwan China Sukses Uji Coba Baterai Tenaga Manusia. Peneliti China menguji coba baterai yang diisi ulang oleh metabolisme tubuh manusia. Perangkat yang disebut sebagai baterai sodium-oksida ini terbukti berhasil dan aman dalam pengujian di tikus laboratorium.

Tujuan utama pengembangan baterai “tenaga manusia” ini adalah untuk mencari sumber daya baru untuk perangkat yang ditanam untuk mendukung fungsi organ. Contohnya adalah perangkat pacu jantung dan stimulator lambung.

Perangkat yang ditanam di dalam tubuh manusia saat ini menggunakan baterai dengan daya yang terbatas. Ketika baterai ini kehabisan energi, pasien harus melalui operasi bedah untuk menggantinya dengan yang baru.

Hasil uji coba baterai sodium oksida dilaporkan dalam jurnal Chem. Penulisnya adalah sekelompok peneliti dari Tianjin University of Technology dan Xizheng Liu.

Baterai buatan tim Universitas Tianjin “mengecas” ulang menggunakan oksigen yang ada di tubuh manusia. Oksigen digunakan sebagai katoda, unsur dari baterai yang memfasilitasi aliran listrik.

Fungsi elektroda diambil oleh emas dan sodium di dalam baterai. Emas dan sodium bereaksi dengan oksigen untuk memproduksi listrik dalam proses yang terjadi di dalam lindungan selaput plastik.

Para peneliti menyatakan baterai hasil pengembangan mereka bisa berfungsi tanpa kehabisan sumber energi karena tubuh manusia terus menerus memproduksi oksigen.

Baterai ini telah diuji coba menggunakan tikus laboratorium. Perangkat baterai yang ditanam di bawah kulit tikus menghasilkan listrik bertegangan 1,3-,1,4 Volt. Peneliti menyatakan tidak menemukan permasalahan kesehatan atau pembengkakan di tikus laboratorium.

Energi yang dihasilkan oleh baterai dalam uji coba masih belum cukup besar sebagai sumber energi perangkat implan. Namun, mereka menegaskan bahwa uji coba ini sukses membuktikan konsep baterai tenaga oksigen, termasuk keselamatannya.

“Oksigen adalah sumber kehidupan kita. Jika kita bisa menggunakan suplai oksigen di dalam tubuh, masa pakai baterai lagi dibatasi oleh daya tahan material yang digunakan di baterai konvensional,” tulis para peneliti di jurnal Chem.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *