Teknologi

Iklan Kontroversial : Dari Indosat Bekasi, Grab ZombieHingga Shopee Blackpink

Indodax


Jakarta, Wikimedan – Persaingan ketat di industrie-commerce menuntut pemain di bidang ini untuk terus kreatif. Alhasil, iklan dan promosi di berbagai media, terutama media digital dan elektronik terus digenjot guna menarik lebih banyak pelanggan. Terutama kelompok milenial yang dikenal doyan berbelanja secara daring.

Sayangnya karena sudah surplus dan semuanya mengklaim“kecap” nomor satu, tidak semua iklan berpengaruh kuat terhadap masyarakat. Sehingga terkadang brand memerlukan brand ambassador (BA) untuk mempopulerkannya.

Salah satu pemain e-commerce yang rajin memanfaatkan jasa BA adalah Shopee.  Sejak hadir di Indonesia pada 2015 lalu, Shopee sudah lekat dengan pesohor di Tanah Air.

Tercatat e-commerce yang identik dengan warna orange ini,
menggandeng banyak artis papan atas. Seperti Prilly Latuconsina, Via Vallen dan
Rizky Febian.

Sejalan dengan ekspansi di pasar regional,  e-commerce asal Singapura itu kemudian memanfaatkan Blackpink,  girl group dari Korea Selatan yang kini tengah menapaki puncak ketenaran.

Acara perkenalan sebagai BA dilakukan di sela-sela peluncuran Shopee 12.12 Birthday Sale di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor (19/11/2018). Langsung membius para penggemar K-Pop.

Dengan menggandeng Blackpink, program kampanye Shopee 12.12 Birthday Sale digeber. Terhitung sejak 19 November 2018, pengguna dapat menikmati berbagai penawaran menarik selama satu bulan, termasuk mendapatkan special cashback hingga 120%, kuis Shopee dengan total hadiah hingga Rp12miliar, dan gratis ongkir 12x tanpa minimum belanja.

Demi menggenjot awareness sekaligus penjualan, Shopee secara khusus merilis iklan Shopee 12.12 versi Blackpink. Jadilah iklan yang menampilkan empat member Blackpink (yang kinyis-kinyis itu), wara-wiri diberbagai stasiun TV swasta sejak November lalu.

Hingga memasuki Desember, penayangan iklan berjalan sesuai rencana. Namun siapa sangka, satu hari sebelum perhelatan puncak, yakniHarbolnas 12 Desember 2018, Shopee ketiban masalah.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melayangkan teguran kepada 11 stasiun televisi swasta atas penayangan iklan Blackpink Shopee karena dinilai tidak memperhatikan aturan dan norma kesopanan.

KPI menilai, iklan tersebut menayangkan sekelompok wanita yang menyanyi dan menari dengan pakaian minim.

Konten iklan berpotensi melanggar Pasal 9 Ayat (1) SPS KPITahun 2012 yang mengatur kewajiban program siaran memperhatikan norma kesopanan dan kesusilaan yang dijunjung oleh keberagaman khalayak terkait budaya.

KPI mengambil keputusan tersebut , setelah munculnya  petisi online melalui laman Change.org.Tercatat, hingga 12 Desember 2018, sebanyak 11.115 akun telah menandatangani petisi yang menuntut pemboikotan Shopee dan mengajukan pengaduan kepada KPI.

Dalam pernyataan resmi, Shopee mengakui adanya keluhan darisebagian masyarakat atas iklan Shopee Blackpink. Namun perusahaan berkilah, iklan yang dikatakan seronok itu telah mengantongi izin dari Lembaga Lulus Sensor Indonesia.

Meski demikian, pihak KPI Pusat tetap menilai bahwa iklan
Shopee Blackpink berisi muatan yang berpotensi melanggar norma kesopanan dan
budaya masyarakat Indonesia.

Begitu pun tentang penilaian lulus sensor, KPI menegaskan tidak berarti bebas tayang di televisi. Karena untuk tayang di TV dan Radio, ada regulasi yang harus diperhatikan, yaitu P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran).

Ketentuan menyangkut P3SPS tersebut sudah diatur dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. KPI sendiri merupakan lembaga independen yang salah satu fungsinya mengawasi program siaran yang ditayangkan di dua media tersebut.

Bekasi dan Zombie

Dengan keputusan tegas KPI terhadap iklan Shopee Blackpink,Shopee kini bergabung dengan sejumlah perusahaan yang pernah mengalami pencekalan. Khusus di industri ICT, ada Indosat dan Grab.

Dalam kasus Indosat, anak perusahaan Ooredoo Group itu,pernah kesandung dalam Iklan Indosat Versi Liburan ke Aussie. Iklan viral yang ditayangkan di media sosial Twitter ini muncul pertama kali pada akhir 2014.Merupakan rangkaian promo Indosat mengenai layanan jaringan di luar negeri.

Selintas iklan tersebut terkesan normal. Yang menjadi kontroversi adalah penggunaan headline “Liburan ke Aussie Lebih MudahDibanding ke Bekasi”.

Sontak saja, iklan tersebut memicu protes warga Bekasi yangtidak terima dengan penggunaan headline tersebut. Sejumlah ormas yang marah meluapkan protes dengan berunjuk rasa di depan kantor Indosat Bekasi. Mereka mendesak iklan tersebut distop. Jika tak digubris, pengunjuk rasa bersiap melakukan gugatan hukum terhadap pihak Indosat yang telah dinilai menghina warga Bekasi.

Sadar telah melakukan kesalahan, manajemen Indosat kemudian meminta maaf kepada semua pihak atas penayangan iklan tersebut. Indosat juga memutuskan kontrak dengan agency bersangkutan.

Sedangkan dalam kasus Grab, ride sharing yang bermarkas di Singapura itu, panen kecaman saat meluncurkan iklan GrabBike Versi Pilih Aman pada 2016.

Lewat media sosial, GrabBike melakukan kampanye untuk mengingatkan pengguna jalan tentang pentingnya berkendara dengan rasa aman.

Iklan GrabBike berdurasi 45 detik itu, menampilkan talent seorang wanita yang sedang berjalan, lalu tiba-tiba sekujur tubuhnya penuh dengan luka dan belumuran darah. Adegan wanita yang berubah menjadi zombie itu oleh banyak pihak dinilai tidak layak untuk dipertontonkan.

Iklan video yang tayang di YouTube itu, kontan mendapat respon negatif dan banjir cemoohan dari netizen. Pasalnya, terkesan mengerdilkan tukang ojek pangkalan dan secara tersirat menuding mereka sebagai biang kecelakaan.

Hal tersebut terlihat jelas pada adegan saat wanita yang berdarah-darah itu dipanggil oleh tukang ojek. Namun ia mengabaikan dan lebih memilih membuka aplikasi GrabBike di smartphone. Tentu saja alur cerita dalam iklan itu sangat berlebihan dan menyudutkan pihak lain.

Setelah mendapat reaksi keras dari netizen, pihak Grab akhirnya memangkas durasi iklan menjadi 15 detik, sekaligus meniadakan adegan wanita zombie.

Kategori : Berita Teknologi

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *