Hidupnya Dongeng, Sejauh Mata Memandang Angkat Kisah Timun Mas
Wikimedan – Sepertinya Indonesia begitu rindu dengan dongeng-dongeng legenda yang saat ini sudah jarang untuk diceritakan kembali. Untuk membagikan sebuah cerita dongeng yang menarik kini sudah tak harus dibacakan secara lisan.
Kali ini, merek kain lokal Sejauh Mata Memandang menghadirkan koleksi terbarunya dari dongeng Timun Mas. Tak hanya bentuk kain, motif yang terinspirasi dari dongeng Timun Mas ini tergambra lewat baju, scarf, buku cerita, dan baju anak.
Karya yang dipamerkan melalui sebuah karya kain dengan motif-motif yang menggambarkan dongeng Timun Mas dalam bentuk kain, baju, scarf, buku cerita, dan baju anak.
Koleksi Timun Mas menggunakan kain dari bahan katun sari, katun foal, hingga cupro yang merupakan kain berasal dari bahan organik. Proses pembuatan koleksi Timun Mas ini dilakukan di beberapa kota seperti Sragen Pekalongan, Solo, dan Jakarta.
Dibantu oleh buatan tangan Ibu Rumah Tangga yang berasal dari Rusun Pesakih dan Rusun Marunda Jakarta. Hasilnya ada dua macam kain dua batik cap, dua batik tulis, dan empat sablon tangan.
Pameran ini bukan hanya sekedar pameran biasa, tetapi dihadirkan dalam sebuah instalasi memberikan suasana gua dan hutan seperti berada dalam dongeng Timun Mas. Karya tersebut bisa dinikmati oleh siapa saja di Senayan City mulai dari 8 November hingga 8 Januari 2019.
Instalasi ini melibatkan kreator dan publik figur terkenal yaitu Tulus, Petra Sihombing, Dian Sastrowardoyo, dan Davy Linggar. Dian Sastrowardoyo berperan sebagai pengisi suara dan narasi animasi cerita Timun Mas, Petra Sihombing dan Tulus berperan sebagai Komposer Musik animasi cerita Timun Mas, Davy Linggar sebagai kreator seni instalasi dan video.
Untuk mengingat kembali, Timun Mas menceritakan tentang seorang gadis yang terlahir dari sebuah timun mas dari raksasa buto ijo. Kemudian ia tumbuh jadi gadis cantik bersama sang Ibu, dimana setelah berumur 17 tahun harus kembali pada buto ijo.
Lalu Ibu memberi kantong keselamatan untuk Timun Mas berisi empat benda ajaib yaitu biji timun, duri, garam, dan terasi. Empat benda itulah yang dijadikan untuk memusnahkan buta ijo dan dijadikan sebagai motif kain koleksi Timun Mas.
“Koleksi ingin menunjukkan bahwa perempuan bisa jadi hero untuk dirinya sendiri, ia menyelamatkan diri membawa 4 bekal memberi pesan bahwa kita bisa menyelamatkan diri kita sendiri,” ucap Chitra Subyakto, founder dan creative director Sejauh Mata Memandang, ketika ditemui di acara konferensi pers Pameran Seni Timun Mas, Senayan City, Kamis (8/11).
Chitra juga berharap sebagai pelaku seni dapat berinteraksi secara langsung serta menjangkau khalayak yang lebih luas melalui pameran yang berlangsung selama dua bulan ini. Melalui koleksi ini juga Pameran Timun Mas dapat memperkaya dunia tekstil tanah air dan memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung pameran.
Sejauh Mata Memandang memang selalu membuat motif baru yang terinspirasi dari hal-hal kecil di Indonesia. Seperti sebelumnya pernah menciptakan motif ayam yang terinspirasi dari mangkok ayam legendaris.
(Inr/JPC)
Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/lifestyle/09/11/2018/hidupnya-dongeng-sejauh-mata-memandang-angkat-kisah-timun-mas