GBPUSD Berkonsolidasi Karena Kekhawatiran Pedagang Atas Brexit dan Kondisi Politik Inggris
Pergerakan pada pasangan mata uang GBPUSD tampak
tidak memiliki arah yang jelas hanya naik turun di sekitar level harga 1,3050. Poundsterling
stagnan menjelang pembukaan sesi dagang Eropa di hari Jumat (14/2). Para
pedagang Poundsterling mungkin lebih memilih untuk menahan diri dari taruhan
yang besar. Karena sebelumnya mereka sudah melakukan pembelian dalam volume
yang sangat besar.
Berhentinya minat beli para pedagang
Poundsterling bisa dikaitkan dengan adanya berita politik dari Inggris.
Dilaporkan bahwa Menteri Keuangan Inggris yaitu Sajid Javid memutuskan untuk
mengundurkan diri dan sangat membuat banyak pihak terkejut. Setelah keputusan
itu, tim keuangan akan dipimpin oleh Rishi Sunak yang juga memiliki dukungan
dari pimpinan Tory karena beberapa alasan.
Dinamika politik Inggris telah membuat Poundsterling
stagnan saat ini. Adanya keputusan untuk melakukan perubahan struktur
kabinet PM Boris, membuat para pedagang lebih berhati-hati sebelum masuk ke
dalam pasar. Sementara itu The Guardian melaporkan bahwa Jaksa Agung Suella
Braverman akan kembali meluruskan peradilan yang sempat menerima beberapa
gangguan.
Dinamika pembicaraan Brexit antara Inggris
dengan Uni Eropa juga berpotensi menjadi lebih rumit lagi. Terlebih lagi
kemarin diberitakan bahwa Presiden Perancis mendorong Inggris akan berkomitmen
keras untuk mempunyai sebuah area permainan yang cukup adil.
Hubungan antara AS dan Inggris juga dilaporkan
terancam memanas setelah PM Boris menyampaikan penolakan untuk berkunjung ke AS
seperti laporan The Sun. Sebelumnya Presiden Trump memang sangat tidak suka
dengan langkah pemerintah Inggris yang melakukan kerjasama dengan China melalui
perusahaan teknologi Huawei.
Kondisi Poundsterling stagnan saat ini
selanjutnya akan digerakkan oleh kabar terbaru mengenai pembicaraan Brexit dan
juga dinamika politik Inggris. Untuk pasangan GBPUSD mungkin juga akan fokus ke
data mengenai penjualan eceran AS nanit malam.