Teknologi

Game Fortnite Kembali Raih Keuntungan dari Pengguna iOS, Ini Jumlahnya

Indodax


[ad_1]

Jakarta,Wikimedan Game Fortnite awalnya tersedia untuk PC, PS4 dan Xbox One. Namun di awal Januari 2018, Epic Games sebagai pengembang merilis untuk perangkat mobile yakni di iOS.

Baru dirilis enam bulan, kabarnya nembuat pengembang untung besar. Berkat Fortnite versi iOS, Epic Games dilaporkan telah mendulang untung sebesar 100 juta dollar AS atau sekitar Rp1,4 triliun.

Itu pada bulan Juni, tiga bulan kemudian seperti dilaporkan Uber Gizmo, Fortnite mobile dilaporkan telah meraup 300 juta dollar AS (Rp 4,5 triliun). Angka ini lebih besar dari pendapatan game sohor lainnya, “Clash Royale”, yang meraup 228 juta dollar AS (Rp 3,4 triliun) dalam 200 hari pertamanya.

Tidak hanya itu, pemain Fortnite iOS secara kolektif di seluruh dunia menghabiskan rata-rata 1,5 juta dollar AS (Rp 22,7 miliar) per hari sejak pertama rilis. Nominal itu bertambah ketika Season 6 hadir pada 27 September lalu setidaknya begitu yang diungkap perusahaan marketing intelligence, Sensor Tower.

Pengguna semakin agresif menghamburkan duit di Fortnite, dengan rata-rata pengeluaran hariannya menjadi 2,5 juta dollar AS (Rp 37,9 miliar). Fortnite bisa dibilang mencanangkan model bisnis yang cukup taktis dan cerdas untuk meraup pemasukan. Namun, menurut data Sensor Tower, pemasukan Fortnite mayoritas tetap dari penjualan Cosmetics,

Fortnite juga memiliki mode Player versus Enemy (PvE) yang dinamai “Save the World”. Mode ini diakses tak gratis, sehingga menjadi ceruk pemasukan lain bagi Fortnite.

Perlu dicatat, transaksi di Fortnite menggunakan satuan sendiri yang disebut “V-Bucks”. Jika dikalkulasikan dalam mata uang nyata, 500 V-Bucks yang dipaketkan dengan 100 bonus tambahan bernilai 4,99 dollar AS (sekitar Rp 75.000).

Di platform Android, game Fortnite saat ini baru bisa diunduh dan dijalankan oleh segelintir perangkat. Selengkapnya ada dalam daftar di tautan berikut.

Berbeda dari versi iOS dari Fortnite yang didistribusikan lewat toko resmi Apple App Store, Fortnite Android disalurkan bukan dari Google Play Store, melainkan situs Epic Games sendiri selaku pemilik game tersebut.

Epic keberatan dengan potongan 30 persen yang dikenakan oleh Google terhadap pemasukan game di PlayStore karena dipandang terlalu besar. Namun, perusahaan ini tak keberatan membayar fee serupa di App Store.

Game ini bisa dibilang kombinasi yang tepat antara yang gemar main game TPS atau Third Person Shooting dan Survival games melawan Zombie layaknya Left 4 Dead serta game Scrap and Build layaknya Minecraft.Epic Games awalnya menghadirkan game Survival yang akan memberikan kesempatan para gamer untuk bisa mengeksplorasi wilayah, mengumpulkan bahan baku, merakit senjata dan juga membangun banteng pertahanan sambil melawan serangan para monster-monster jahat yang ingin menguasai bumi.Namun sekitar akhir 2017 lalu, Epic Games kemudian merilis mode battle royale.

Mode ini ternyata lebih banyak digemari oleh para pemain. Selain menghadirkan aksi saling serang dalam satu wilayah permainan, game ini juga menghadirkan senjata-senjata yang unik sehingga lebih menarik untuk dimainkan.

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *