Olahraga

Federasi Tenis Spanyol Minta Maaf Kepada Pihak Australian Open Karena Ini

Indodax


Berita Olahraga – Federasi tenis Spanyol (RFET) pada hari Sabtu (23/1) waktu setempat meminta maaf kepada Tennis Australia selaku pihak penyelenggara Australian Open musim 2021.

Hal tersebut dilakukan setelah RFET mengeluhkan tentang perlakuan kepada dua petenis berkebangsaan Spanyol dalam karantina sebelum Grand Slam di Melbourne dimulai pada awal bulan depan.

Lebih dari 70 petenis telah dikarantina di dalam kamar hotel mereka setelah beberapa penumpang dari tiga penerbangan sewaan yang membawa mereka ke Australia terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 usai menjalani tes begitu mendarat di Melbourne. Sementara petenis lain yang penerbangannya tidak ditemukan kasus positif, bisa berlatih selama 5 jam setiap harinya di luar kamar hotel.

“Kami meminta maaf kepada Tennis Australia jika pernyataan kami telah ditafsirkan sebagai kritikan terhadap metode kerja mereka, itu bukan niat kami,” ungkap RFET dalam pernyataan mereka.

Pada hari Kamis (21/1) lalu, RFET menyatakan bahwa dua petenis berkebangsaan Spanyol, Mario Viella dan Carlos Alcaraz, tidak diinformasikan bahwa mereka akan menjalani karantina ketat jika mereka berada dalam penerbangan dengan membawa penumpang yang dites positif, terlepas dari kedekatan kontak fisik dengan penumpang tersebut.

Dalam pernyataan awal, dinyatakan dengan jelas bahwa kedua petenis tidak akan bisa berkompetisi secara setara di turnamen sebesar Grand Slam dan karantina ketat bisa menyebabkan kerugian, baik secara fisik mau pun psikologis.

Namun pada hari Sabtu (23/1), RFET menyatakan bahwa niat mereka “untuk meminta Australian Open, dengan sangat menghormati kemampuan mereka, kemungkinan untuk menjajaki pilihan latihan yang aman bagi petenis berkebangsaan Spanyol yang terkena dampak karantina selama 14 hari.”

“Inisiatif tersebut didasarkan pada itikad baik dan sama sekali tidak mempertanyakan aksi pihak pemerintah Australia mau pun pihak Australian Open.”

Pada hari Sabtu (23/1), muncul tiga kasus positif baru yang tercatat di antara kedatangan internasional di hotel karantina yang berada di Victoria. Masih belum jelas apakah kasus baru tersebut terhubung dengan Grand Slam di Melbourne.

Petenis berkebangsaan Spanyol, Paula Badosa beberapa hari lalu menjadi petenis pertama yang telah memasuki Melbourne untuk berlaga di Grand Slam, lalu terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19.

“RFET ingin berterima kasih kepada tennis Australia atas usaha mereka mengorganisir turnamen, di masa menyulitkan ini akibat pandemi. Grand Slam pertama pada musim ini adalah sesuatu yang penting bagi para petenis yang akan berkompetisi lagi dan menghasilkan generasi penerus,” tambah RFET.

Australian Open akan dimulai pada 8 Februari di Melbourne, ibukota negara bagian Victoria.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *