Fantastis Selama 2019, Liverpool Diprediksi Lebih Bersinar pada 2020

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – ’’Next year will be ours!’’. Frasa itu selalu terdengar saat musim kompetisi Premier League berakhir. Frasa yang menjadi sarana untuk menghibur diri atas kegagalan meraih trofi Premier League sekaligus optimisme untuk mencapainya pada musim berikutnya. Namun, yang terjadi seolah pengulangan. The Reds –julukan Liverpool– selalu gagal menutup perjalanan kompetisi di posisi teratas klasemen akhir. Puasa gelar Premier League pun sudah lumayan lama. Tepatnya hampir 30 tahun! Artinya, kali terakhir Liverpool menjadi kampiun pada musim 1989–1990, mayoritas pemain The Reds musim ini belum lahir. Namun, penantian selama hampir tiga dekade itu diharapkan berakhir pada 2020 ini. Bukan semata karena The Reds sudah unggul jauh di puncak klasemen sementara. Tapi, mental juara kini benar-benar melekat dalam diri Jordan Henderson dkk. Itu seiring dengan raihan gelar demi gelar sepanjang 2019. Mulai trofi Liga Champions, Piala Super Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub. ’’Sukses di 2019 akan selalu diingat. Tetapi 2020 akan jadi tahun yang lebih fantastis untuk Liverpool,’’ ungkap striker legendaris Liverpool John Aldridge dalam resolusi tahun baru 2020 yang dituliskan dalam kolomnya di Liverpool Echo kemarin WIB (31/12). ’’Mentalitas 2019 yang bakal jadi kekuatannya,’’ sambung Aldridge. Dilansir laman The Independent, pelatih Liverpool Juergen Klopp menyebutkan harapannya untuk 2020. Bukan membahas trofi yang bisa menjadikannya der trainer pertama Jerman di barisan pelatih pemilik gelar juara Premier League. Kloppo, sapaan akrabnya, juga tak membahas kapan klubnya bakal mengangkat trofi juara. Meski, media-media Inggris berspekulasi bahwa gelar pertama dalam tiga dekade itu bisa dirayakan saat menjamu Burnley di Anfield 25 April mendatang. ’’Musim ini belum usai. Kami masih setengah jalan. Ada 19 laga lain yang menanti. Semoga 2020 bakal sama, bahkan lebih,’’ sebut Klopp. Tantangan pun lebih besar pada 2020. ’’Kami akan menghadapi tim-tim yang berjuang demi tiket Liga Champions dan Liga Europa. Kami harus siap,’’ sambungnya. Padahal, di paro musim, timnya sudah unggul 13 poin dan menyimpan satu laga sisa. ’’Tapi, siapa yang akan peduli dengan poin Desember? Ini baru dasar dan harus kami kerjakan mulai sekarang,’’ kata pelatih yang pernah memenangi Bundesliga dua kali bersama Borussia Dortmund itu. Jika dibandingkan dengan klub-klub elite Premier League lainnya, 31 kali kemenangan Liverpool selama 2019 menjadi yang terbanyak dalam satu dekade terakhir. Duo Manchester, United dan City, plus Chelsea mentok hanya mampu memenangi 30 laga Premier League pada setahun kalender. Menjamu Sheffield United dalam matchweek ke-21 besok menjadi penanda 2020 bagi Jordan Henderson dkk. Bek Liverpool Virgil van Dijk dalam laman resmi klub berseru kepada rekan setimnya agar menjadikan 2019 sebagai pelajaran berharga. Terutama saat gagal bersaing untuk berebut pole position dengan The Citizens, julukan City, musim lalu. Kala itu Liverpool selip setelah memenangi dua di antara lima matchweek Premier League dalam rentang waktu sebulan antara 4 Februari sampai 3 Maret. Saat itu fokus mereka terpecah dengan fase knockout Liga Champions. Musim ini, sejak Januari mereka ’’dihajar’’ dua big match melawan Tottenham Hotspur (12/1) dan United (19/1). ’’Tahun lalu kami sudah tahu sesuatu bisa terjadi dengan kami (disalip City). Tahun 2020 fokus kami hanya permainan kami sendiri. Kami berharap akan menguntungkan kami lagi. Kami harus belajar dari apa yang terjadi tahun lalu. Karena belum saatnya untuk berpesta,’’ kata VvD, inisial nama Van Dijk.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *