Ericsson : Koneksi 5G Diprediksi Mencapai 1,5 Milyar Pada Akhir 2024

Pasang Iklan Disini

Jakarta, Wikimedan – Ketersediaan perangkat akan memainkan peran kunci dalam menentukan strategi peluncuran 5G. Meski demikian, operator meyakini bahwa rencana komersialisasi 5G tak berubah, yakni pada 2020 mendatang. Sejauh ini Eropa berambisi menjadi kawasan terdepan dalam pengembangan 5G.

Namun, negara-negara lain termasuk Cina, Korea Selatan, Jepang dan AS, secara luas diperkirakan menjadi yang pertama untuk menyebarkan jaringan 5G komersial.

Dengan potensi yang besar, Ericsson memperkirakan 40 persen dari populasi dunia akan memiliki akses ke layanan 5G pada akhir 2024. Vendor jaringan asal Swedia itu menyebutkan setidaknya terdapat 1,5 miliar sambungan menggunakan teknologi jaringan baru pada periode tersebut.

Dalam Laporan Mobility Report, yang memproyeksi kecenderungan pasar pada akhir 2018 hingga 2024, Ericsson memperkirakan akan ada peningkatan yang stabil dari prediksi sebelumnya, yakni 1 miliar sambungan pada akhir 2023. Angka baru itu setara dengan sekitar 17 persen dari koneksi selular dunia yang diharapkan terjadi pada akhir 2024.

Dari sisi kawasan, Ericsson mengatakan Amerika Utara akan menjadi wilayah dengan proporsi tertinggi koneksi 5G. Wilayah ini akan memimpin koneksi 5G dengan tingkat penetrasi 55 persen, diikuti oleh Asia Timur Laut (43 persen) dan Eropa Barat (29 persen).

Meskipun tingkat penyerapan 5G akan berlangsung cepat 5G, namun teknologi 4G diperkirakan akan tetap menjadi teknologi akses yang dominan dengan 5,4 miliar koneksi pada akhir 2024.

Ericsson memproyeksikan, serapan pelanggan 5G diharapkan akan lebih cepat daripada LTE. Dengan demikian, teknologi komunikasi selular generasi kelima itu menjadi yang tercepat sejauh ini.

Dalam beberapa minggu terakhir sejumlah operator telah menunjukkan kurangnya ketersediaan perangkat menahan peluncuran komersial 5G. Dalam laporannya, Ericsson mengatakan pihaknya memperkirakan jajaran smartphone yang mendukung teknologi itu akan tersedia di Q2 2019.

Namun, perusahaan memperingatkan meskipun 5G akan “lepas landas” pada 2019, itu tidak akan memasuki pasar massal sampai tahun berikutnya, hingga chipset generasi ketiga akan diperkenalkan dan sejumlah besar perangkat akan tersedia.

Pada akhir periode perkiraan, konsumsi data rata-rata yang digunakan per smartphone diperkirakan meningkat dengan kelipatan empat hingga 21 GB per bulan.

Perpaduan lalu lintas data selular global di semua perangkat diperkirakan mencapai 136 exabytes per bulan pada akhir periode, sekitar lima kali lebih tinggi dari pada akhir 2018.

Laporan ini juga mencatat serapan kuat IoT selular dengan koneksi global bergerak melewati angka 4 miliar selama 2024, mencapai 4,1 miliar pada akhir tahun itu. Sebelumnya, Ericsson memprediksi koneksi global IoT mencapai 3,5 miliar selama 2023.

Lebih dari separuh trafik IoT dari 4,1 miliar itu, diperkirakan akan berada di Asia Tenggara. Namun, setelahnya trafik di kawasan Eropa Barat dan Amerika Utara bakal meningkat secara signifikan. Lonjakan, menjadikan kawasan itu, sebagai wilayah dengan proporsi tertinggi pasar 5G berikutnya.

Kategori : Berita Teknologi

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *