Cryptocurrency

Emas Stagnan Mengabaikan Katalis Penghindaran Risiko Bertahan Di Bawah 1.700

Indodax


Walaupun nada penghindaran risiko cukup kuat, saat ini harga emas stagnan dan bertahan di sekitar level harga 1.687. Harga logam mulia tetap bertahan meski ada kekhawatiran perang dagang sesi lanjutan antara AS dan China. 

Ekonomi Jepang juga tampak benar-benar akan mengalami tekanan yang besar setelah beberapa data ekonomi dilaporkan sangat suram. Kinerja logam mulia yang lemah bisa saja dimanfaatkan Dolar AS untuk membawanya turun lebih rendah lagi.

Masih belum selesai pandemi virus Corona, Presiden Trump kembali melakukan konfrontasi dengan mengancam akan menaikkan tarif China. Presiden Trump beberapa kali menuduh China sebagai pelaku penyebaran virus Corona melalui laboratorium Virologi Wuhan. Selain itu Trump juga menuduh China telah gagal melaporkan virus Corona tepat waktu. Sehingga menyebabkan pandemi yang menyebar ke 212 negara di dunia.

Inflasi konsumen Jepang juga dilaporkan dengan hasil yang mengecewakan dan semakin memberikan konfirmasi bahwa ekonomi Jepang akan mengalami resesi. Survei dari Nikkei juga mengatakan bahwa PDB Jepang Q1 2020 akan berada pada level yang paling rendah sejak PD II lalu. PM Abe juga memberikan indikasi akan memperpanjang status darurat nasional karena belum ada perkembangan positif virus Corona di Jepang.

Semua kekhawatiran itu dalam kondisi normal akan mendorong emas menjadi lebih tinggi. Tapi sayangnya harga emas stagnan tidak memberikan respon yang baik atas risk off. Kemungkinan konsolidasi emas saat ini juga disebabkan oleh indeks Dolar AS yang naik sampai 0,13% beberapa waktu terakhir.

Di tengah harga emas stagnan saat ini tampak senada dengan imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun yang juga tidak berubah di 0,62%. Sementara itu saham Asia juga masih mengalami penurunan karena nada risk off. 

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *