Effrizal Nasution : Fitnah lebih Besar dari Dosa Pembunuhan
MEDAN Wikimedan | Di temui di kediamannya, Effrizal Nasution yang sering memandikan jenazah, menerima awak media ketikberita com.
Setelah mempersilahkan awak media duduk dan menghidangkan minuman serta makanan, Effrizal Nasution mengambil wuduk sebentar, tidak lama kemudian pria tinggi ini, kembali menemui awak media.
Setelah bersama sama menikmati makanan dan minuman yang di sajikan istri beliau, Ada apa gerangan datang ke rumah saya yang sederhana ini pak?, tanya Effrizal dengan santai kepada awak media. Sekedar berkunjung bang, jawab awak media dengan senyum.
Setelah berbincang bincang ringan, kemudian awak media bertanya kepada Effrizal mengenai Islam dengan kemuliaan Islam. Mendengar pertanyaan tersebut, wajah Effrizal berubah senyum tapi serius.Islam itu agama yang Rahmatan lil alamin yang artinya Rahmat untuk sekalian alam, jawab Effrizal.
Di tambahkan oleh beliau, bahwa Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik dan jujur. Baik, berarti berbuat baik, jujur berarti berkata yang benar. Menurut beliau, jangan memfitnah dari satu golongan ke golongan lainnya.
Ancaman dosa fitnah sudah jelas di dalam Al Qur’an dan hadist. Seperti yang tertulis di Ayat Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 217 yang sebagian isinya Alfitnatu Asyaddu Minal qotli yang artinya fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan dan surat Al buru’j ayat 10 dan ayat lainnya yang banyak berhubungan dengan fitnah dan kerugiannya.
Berarti fitnah itu sangat berbahaya dan dosanya besar ya bang? tanya awak media kembali. Benar jawab Effrizal.
Di tambahkan oleh beliau “Fitnah bisa menghancurkan rumah tangga, fitnah bisa menghancurkan masyarakat dan fitnah bisa menghancurkan suatu negara!!!”. Lihat negara negara yang hancur karena fitnah, akibat fitnah dari satu golongan ke golongan yang lain.
Fitnah atau berita bohong atau hoax bahasa sekarang ini, juga bisa menghancurkan Indonesia. Menurut Effrizal, berita hoax menjelang pemilu ini perlu di tanggapi dengan serius oleh penegak hukum, dan kepada masyarakat agar berhati hati menerima suatu berita.
Cek kebenaran suatu berita karena ada sanksi pidana hukumnya menyebarkan berita bohong (hoax) dan dosa nya juga besar bila ikut memfitnah. Mendengar jawaban Effrizal, awak media Ketiberita.com semakin serius mewawancarai pria sederhana ini.
Effrizal mengajak kepada tokoh masyarakat agar dapat menghimbau kepada masyarakat untuk menyampaikan kebenaran kebenaran di tengah masyarakat. Di tambahkan oleh beliau, sebagaimana Presiden Sukarno mengatakan “Jangan engkau tanya apa yang pernah di berikan negara kepadamu, tapi tanyalah apa yang pernah kau berikan kepada negara?”.
Artinya negara mana pun tidak akan mampu memberikan ke kayaan kepada rakyatnya, namun ke kayaan itu harus kita dasari dengan perjuangan keras dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ayo kita bergandeng tangan untuk menuju Indonesia adil dan makmur serta berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945.
Menurut suami Marratun Syam Pilly ini, isi Pancasila di pasal 1 adalah Ketuhanan Yang Maha Esa yang artinya Negara Indonesia mengakuinya adanya Tuhan, dan berarti setiap agama sudah di lindungi oleh negara.
Menutup pembicaraan,Effrizal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjauhkan berita fitnah (hoax) dan pada tanggal 17 April 2019 yang akan datang mari kita sama sama datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih dan jangan golput.(Rudi Zulkifli)
Kategori : Berita Medan