Dianggap Brutal oleh Pedagang, Penertiban Pasar Simpang Limun Ricuh
Wikimedan– Puluhan pedagang kaki lima di Pasar Simpang Limun, Kota Medan meradang, Rabu (31/10). Mereka menolak penertiban yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Pedagang juga terlibat bentrokan dengan Satpol PP saat barang dagangannya akan diangkut ke atas mobil. Bahkan ada pedagang yang dikabarkan terinjak-injak saat penertiban.
Timurati, salah seorang pedagang menjelaskan, Satpol PP mengambil barang dagangan mereka. Susu, mi instan, dan yang lainnya diambil secara semena-mena. Bahkan, pedagang yang sedang tutup juga diangkut dagangannya.
“Kami bingung juga kenapa kalau mau menertibkan mesti angkat barang-barang pedagang,” ujar Timurati.
Para Satpol PP yang bertugas juga diteriaki maling oleh para pedagang. Albert Sitorus, 60 pedagang lainnya mengatakan penertiban itu sama sekali tidak disosialisasikan. Pedagang yang sudah 18 tahun berjualan di pasar tersebut mengaku merugi karena penertiban itu.
“Pedagang yang di dalam kios dan di ular dirugikan akibat aksi Satpol PP ini. Barang-barang tadi diambil, katanya untuk tindakan represif,” ujarnya geram.
Albert menuturkan, pihak Satpol PP seharusnya bertindak secara manusiawi terhadap para pedagang. Bukannya malah main sita barang dagangan.
“Memang penertiban sudah sering tapi baru kali ini kasar dan brutal. Sebab kami sudah penuhi kemauan mereka untuk memundurkan posisi kios sekitar empat meter. Kami sudah tidak berjualan di depan jalan, tapi masih tetap diterbitkan,” tandasnya.
(pra/JPC)
Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/jpg-today/31/10/2018/dianggap-brutal-oleh-pedagang-penertiban-pasar-simpang-limun-ricuh