Data Aussie Turun, Membawa AUDUSD Lebih Rendah Bersama Kekhawatiran Pandemi

Data Aussie Turun, Membawa AUDUSD Lebih Rendah Bersama Kekhawatiran Pandemi. Di sesi Asia hari Jumat (22/1) pasangan mata uang AUDJPY terlihat mencatatkan penurunan cukup dalam. Dolar Australia melemah membawa pasangan terjun dari 80,44 menuju ke nilai tukar di sekitar 80,40 atau turun 0,08%. Salah satu beban yang membuat Dolar Australia mengalami penurunan adalah rilis data dalam negeri yang mengecewakan. Kemudian kondisi pandemi yang masih mengkhawatirkan membuat Yen Jepang tetap dalam posisi pembelian.

Data Aussie Turun

Beberapa saat sebelumnya, Australia merilis data mengenai penjualan eceran awal untuk Desember dalam skala bulan ke bulan. Data itu dilaporkan turun sampai -4,2% lebih buruk dari laporan bulan November yang sangat mengesankan naik 7,1%. Dengan data ini maka membuat catatan suram bagi Australia sejak terakhir terlihat pada Juni 2020 lalu.

Kemudian, Jepang juga merilis data mengenai inflasi konsumen untuk bulan Desember bersama data IMP Manufaktur bank Jibun Januari. Data inflasi konsumen mengalami perbaikan dari -1,3% menuju ke -1,2% dalam skala tahunan. Sementara itu IMP Bank Jibun kembali suram menuju 49,7 dari harapan awal naik 50,5 dan laporan sebelumnya pada 50,0.

Dolar Australia melemah saat ini juga tampak sangat terbebani oleh arah sentimen risiko global. Presiden AS Biden sendiri baru saja menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi pandemi. Selain itu pasar juga ragu kepada pemerintah ketika gagal memenuhi janji mengani vaksin virus Corona.

Kondisi yang suram juga terlihat di kawasan Eropa dan juga Inggris. Kedua wilayah ii akan meningkatkan pembatasan aktivitas untuk bisa menekan penyebaran virus Corona. Bersama dengan Dolar Australia melemah ini, kontrak berjangka S&P 500 tampak masih belum menampilkan arah yang jelas. untuk arah berikutnya, pasar akan berupaya mencari petunjuk dari langkah baru Presiden AS Joe Biden dan pembatuan berita pandemi.