Dahnil Kecewa, Atribut Demokrat Dirusak di Depan Hotel SBY Nginap
Wikimedan – Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga merupakan Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi menyayangkan tindakan sekelompok orang yang merusak bendera dan spanduk Partai Demokrat yang terpasang di ruas jalan Kota Pekanbaru, Riau. Apalagi, salah satu spanduk yang dirusak terpasang tepat di depan Hotel Pangeran, tempat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongan menginap.
Dahnil bilang, tindakan ini sama halnya dengan upaya menginjak-injak nilai demokrasi yang telah berlangsung damai dan sejuk. Menurut dia, komitmen itu harus dijunjung oleh seluruh peserta partai politik yang mengikuti pemilihan umum 2019.
“Ini adalah cara-cara yang pihak yang tak bertanggung jawab untuk merusak keindahan tatanan demokrasi yang sedang dibangun,” kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/12).
Dia mengungkapkan kondisi ini nantinya bukan hanya menyakitkan partai Demokrat saja selaku korban. Lebih jauh dari itu, masalah ini juga seharusnya dirasakan oleh seluruh parpol peserta Pemilu 2019 yang telah mendeklarasikan kampanye sejuk.
“Kejadian ini juga sudah merusak komitmen seluruh parpol peserta pemilu,’ terangnya.
Namun, Dahnil enggan menyalahkan ihwal siapa pihak yang bertanggung jawab dalam perusakan alat peraga kampanye tersebut. Dia meminta, kepolisian harus segera menuntaskan perkara yang menimpa partai berlambang mercy tersebut. Pengusutan ini diharapkan agar demokrasi di Indonesia tetap berlangsung sesuai yang diharapkan.
“Siapapun yang melakukan ini harus segera dituntaskan. Keberhasilan demokrasi dapat berjalan baik jika hal-hal semacam ini dapat dihindari,” jelas Dahnil.
Sebelumnya, partai Demokrat menduga perusakan atribut kampanyenya itu diduga berkaitan dengan kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongan di Pekanbaru sejak Jumat 14 Desember 2018 untuk berkampanye.
SBY dan rombongannya akan berada di Pekanbaru selama 4 hari. Dan pada hari tersebut diketahui bahwa Presiden Jokowi juga melakukan kunjungan kerja sekaligus kampanye di kota itu.
“Kita tentu tidak bisa menduga-duga motif apa yang dilakukan orang-orang tersebut. Biarkan kepolisian yang menuntaskan perkara ini dengan profesional agar terungkap dengan jelas maksud pelanggaran hukum ini,” pungkasnya.
(aim/JPC)
Kategori : Berita Nasional