Carrick Ungkap Perbedaan Antara Mourinho dan Guardiola
Berita Liga Inggris: Asisten manajer Manchester United, Michael Carrick, turut mengomentari terkait dua manajer top di Premier League, Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Dalam buku aurobiografi yang baru saja dia rilis Oktober ini, Carrick mengungkap perbedaan mendasar dari dua orang manajer papan atas tersebut.
Carrick sendiri belum lama ini meluncurkan buku autobiografinya yang bertajuk Michael Carrick: Between The Lines. Di dalam buku tersebut, Carrick membeberkan sejumlah momen yang sangat penting dalam perjalanan kariernya sebagai seorang pesepakbola.
Salah satunya ketika dia mengalami depresi lantaran tumbang di tangan Barcelona pada laga final Liga Champions musim 2008/09. Penyebab utamanya tak lain karena dia merasa memiliki andil atas terciptanya gol pertama yang dicetak oleh Barca.
Dalam buku tersebut, Carrick juga turut membicarakan dua orang manajer top saat ini yakni Mourinho dan Guardiola. Diantara keduanya, Mourinho merupakan sosok manajer yang paling dikenal oleh Carrick. Pasalnya, sebelum menjadi asistennya pada musim ini, Carrick sempat menjadi pemain di bawah arahan The Special One. Selama berada di bawah arahan Mourinho, Carrick mengenal sang manajer sebagai sosok yang memiliki karakter serta keinginan kuat untuk meraih trofi.
“Saya langsung tersengat oleh auranya. Ketika Anda bersamanya, Anda tahu bahwa And abersama seseorang yang memimpin, dan seseorang yang punya kemampuan membuat keputusan-keputusan besar dan berani,” tulis Carrick seperti dilansir dari Standard.
“Karakter-karakter yang menonjol inilah yang memisahkan manajer-manajer terbaik dari yang lainnya. Dari sesi latihan bebas pertama, saya menyadari kalau Jose adalah pemenang. Selalu soal akhir pertandingan dengannya, dan itu adalah memenangi trofi-trofi. Ketika saya melihat Jose, saya cuma terpikirkan trofi-trofi,” ujarnya menambahkan.
Lain halnya dengan Guardiola, Carrick sama sekali tak pernah dilatih oleh manajer asal Catalan tersebut. Akan tetapi selama Carrick masih aktif sebagai pesepakbola, dirinya mengklaim memiliki gaya bermain seperti Guardiola saat menjadi pemain. Sama halnya dengan pemain yang memiliki tipe sebagai Deep-lying Playmaker, baik Carrick dan Guardiola dikenal suka mengontrol jalannya laga serta pengatur bola yang handal.
Guardiola sendiri bahkan sempat memuji penampilan Carrick sebagai salah satu gelandang jangkar terbaik.
“Dia adalah salah satu gelandang jangkar terbaik yang pernah saya lihat dalam hidup saya, sejauh ini,” ujar Guardiola dilansir dari BBC pada April 2017 silam.
Namun lebih dari dari itu, nasib ternyata mempertemukan Carrick dan Guardiola di dua partai puncak Liga Champions. Sayangnya, dari dua laga tersebut harus berujung dengan kekalahan bagi Carrick dan Setan Merah. Tapi rasa hormat Carrick terhadap filosofi sepakbola ala Guardiola tak bisa lebih tinggi lagi.
“Selalu ada tim-tim dari tahun ke tahun yang memainkan sepakbola semacam itu dan enak dilihat. Tapi Barcelona menyajikan seluruh paket jadi satu,” ujarnya melanjutkan.
“Ada apresiasi akan level kemampuan mereka saat itu, tapi mereka juga melakukannya dengan jadi juara. Mereka menghempaskan tim-tim dan mendominasi laga-laga dari awal hingga akhir. Tim Barcelona 2011 itu jelas sekali merupakan tim terbaik yang pernah saya temui.”
“Mereka mencapai puncaknya pada saat itu, mereka adalah paket lengkap. Mereka menyatukan hubungan mereka di lapangan, kombinasi-kombinasinya, segalanya benar-benar klik untuk mereka. Saya bisa mengatasi kekalahan di 2011 jauh lebih mudah dibandingkan dengan di 2009,” tutup Carrick.
Artikel Tag: Michael Carrick, Jose Mourinho, Pep Guardiola, Manchester United, Manchester City, Premier League