Hiburan

Cakar, Gaya Hidup Masa Kini

Indodax


Wikimedan.com, MAKASSAR – Pakaian bekas, atau akrab disapa Cakar khususnya di Sulawesi Selatan. Di Kota Makassar sendiri ada beberapa tempat jadi lokasi jualan. Seperti di Pasar Hobi, Kecamatan Panakukang.

Di Pasar Hobi sendiri, ‘pemburu’ Cakar nyaris setiap hari tak pernah absen. Terlebih saat akhir pekan. Pemandangan seseorang membongkar tumpukan pakaian selalu terlihat pada setiap ruko. 

Seperti Agus. Pria berumur 47 tahun ini merupakan penggemar berat Cakar.
Jika tak ada halangan, dirinya bersama sang istri selalu berburu pakaian bekas.

Menurutnya, Cakar merupakan model pakaian yang jarang ada samanya. Mengenakannya, membuat kepercayaan dirinya bertambah.

“Bayangkan kalau kita belanja di mal yang banyak miripnya baru berpapasan. Kan salting (salah tingkah). Bukan hanya itu, kualitas biasanya jauh dari dengan pakaian toko-toko. Karena Cakar bermerek,” kata Agus kepada Rakyatku.com, di Pasar Hobi, Minggu (27/1/2019).

Soal harga, pria berkacamata ini tak mempermasalahkan jika harga Cakar dan pakaian baru tak berbeda jauh. Asal harga tersebut sebanding dengan model dan kualitas. Apalagi, para pedagang sudah memisahkan Cakar berkualitas dan Cakar yang ‘cacat’. Sehingga, mencari Cakar terbaik di Kota Makassar sangat mudah.

“Karena animo masyarakat memang cukup tinggi dengan Cakar, para pedagang sudah tahu harga. Meskipun harga itu beda tipis dengan di mal. Apalagi di Makassar para pedagang sudah mematok harga dan tidak mau kurang,” kata Agus sembari memilah Cakar yang yang ia cari.

Untuk itu, dosen salah satu universitas di Kota Makassar ini membantah jika ada stigma pembeli Cakar berasal dari ekonomi menegah ke bawah. Mengingat, saat ini Cakar bagian dari selara yang menjadi gaya hidup.

“Saya lebih enjoy kalau saya ngajar kemeja saya Cakar. Bahkan saya kerap mendapat pujian, bilang keren lah beli dimana,” pungkasnya.

Sama halnya Elia, Cakar baginya gaya hidup masa kini. Bahkan seleranya ini kini menghasilkan penghasilan.

Awalnya, wanita berhijab ini tak menyangka fashion-nya bisa menghasilkan. Berangkat dari hoby yang senang seflie mengenakan Cakar, rupanya banyak orang yang tertarik untuk memilikinya. Hobinya kini membuat penghasilannya menggiurkan.

“Teman banyak tanya beli dimana, mau dong. Karena peminatnya semakin tinggi jadi saya buat saja online shop di Instagram bernama @Haithriftme. Soal untung bisa dua kali lipat,” kata Elia saat memborong 9 jaket Cakar di Pasar Hobi.

Wanita 27 tahun ini menjelaskan, pemburu Cakar untuk dijual kembali sudah tak asing lagi di Indonesia. Sudah banyak online atau ofline shop menjajakan Cakar. Terutama kota-kota besar di Indonesia yang sudah melek fashion.

“Pemburu cakar itu biasanya hanya melihat branded-nya ada juga karena modelnya. Kalau saya sih lihat mana model yang saya senang. Apalagi fashion itu kan berputar-putar, saat ini banyak penggemar retro gaya tempo dulu, dan memang banyak Cakar untuk itu,” pungkasnya.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *