Bima Arya Ungkap Jebakan Pertama Jadi Kepala Daerah

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Jebakan pertama yang harus dihadapi kepala daerah adalah terlalu fokus pada quick wins alias gebrakan yang langsung terasa efeknya. Itu diungkapkan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.

“Ini itu dibikin gratis. Mempercantik ini itu. Padahal, belum tentu  dibutuhkan masyarakat. Cuma agar jadi media darling,” kata Bima Arya dalam acara ‘Rebut 2024’ yang digelar Asumsi di The Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan.

Menurut Bima, justru yang susah, adalah menjalankan kebijakan jangka panjang. Karena kebijakan tersebut tidak akan terlihat efeknya dalam 2-3 bulan. Sebab, keputusan seperti justru jauh lebih ribet dan kompleks. 

“Makanya saya salut sama pemimpin yang mengambil kebijakan tidak populer. Kebijakan janga panjang ini antara lain yakni salah satunya membangun infrastruktur,” kata Bima lantas disambut tepuk tangan ratusan peserta yang memadati The Ice Palace. 

Efek jangka panjang tersebut, lanjut Bima, baru terasa setelah bertahun-tahun kemudian. Selain infrastruktur, program tak populer lain adalah membangun karakter bangsa. 

“Gaya hidup sehat dengan mengajak orang berolahraga lari contohnya. Itu susah bukan main. Padahal efeknya bisa membuat generasi kita jauh dari jantung koroner, diabetes, stroke,” katanya.

Diketahui, ‘Rebut 2024’ adalah aksi yang diinisiasi untuk mengajak anak muda Indonesia melihat ke masa depan dan mempersiapkan diri dalam menghadapi era disrupsi. Karena di perkirakan, enam tahun kedepan, Indonesia akan dipimpin oleh generasi muda baru.

Diketahui, para pembicara yang hadir antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, CPO Kitabisa Vikra Ijas, dan Gustika Jusuf Hatta Gustika Jusuf Hatta, Anggota Supervisory Board Youth of Indonesia.

(jpg/aim/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *