Berita : Membanggakan! Rupiah Sikat Habis Seluruh Mata Uang Asia

Pasang Iklan Disini

Kinerja rupiah pada perdagangan terakhir di pekan ini patut diacungi jempol. Melawan dolar AS di pasar spot, rupiah berhasil menguat 0,14% ke level Rp 13.950. Rupiah berhasil menguat kala mayoritas mata uang kawasan sedang dipukul mundur oleh greenback.Tapi, prestasi rupiah tak berhenti di situ. Jika disandingkan dengan mata uang negara-negara Asia, rupiah menyapu bersih semuanya. Tak ada satupun mata uang kawasan regional yang mampu menguat melawan mata uang Garuda.Penguatan terbesar dialami rupiah ketika disandingkan dengan won Korea, yakni sebesar 0,64%.

Aliran modal investor asing ke pasar saham menjadi salah satu kunci keperkasaan rupiah. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 340 miliar di pasar saham tanah air.Aksi beli investor asing terkonsentrasi pada saham-saham bank BUKU 4.Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dikoleksi investor asing senilai Rp 163,5 miliar, terbesar dibandingkan beli bersih atas saham-saham lainnya. Di Urutan kedua, ada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dikoleksi senilai Rp 128,5 miliar. Di posisi 4 dan 7, ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang masing-masing dikoleksi senilai Rp 28,1 miliar dan Rp 22,5 miliar.Investor asing begitu gencar memburu saham-saham bank BUKU 4 seiring dengan rendahnya angka inflasi Indonesia.Pada pagi hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi periode Januari 2019 di level 0,32% MoM, sementara inflasi secara tahunan berada di level 2,82%. Capaian ini berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia di level 0,5% MoM (3,01% YoY).Dengan inflasi yang rendah, maka tekanan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi mereda. Apalagi, selepas menggelar rapat selama 2 hari yang berakhir pada 30 Januari waktu setempat, The Federal Reserve selaku Bank Sentral AS lagi-lagi mengeluarkan pernyataan bernada kalem alias dovish. The Fed bakal lebih bersabar dalam mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan.”Dalam situasi ekonomi global dan pasar keuangan saat ini, serta tekanan inflasi yang minim, Komite akan bersabar dalam menentukan kenaikan suku bunga acuan berikutnya,” tulis pernyataan The Fed.Jika suku bunga acuan tak dinaikkan, maka tekanan terhadap profitabilitas bank-bank BUKU 4 akan menjadi mereda. Sepanjang tahun 2018, kenaikan suku bunga acuan telah menyebabkan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) dari bank-bank BUKU 4 menipis. [cnbcindonesia.com]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *