Berita Nasional

Berita : Media Utama Efektif Lawan Hoaks

Indodax


Wikimedan – Meski arus informasi digital berbasis media sosial (medsos) makin pesat, peran media mainstream di era mendatang masih sangat vital. Bahkan, fungsi media arus utama itu tidak bisa digantikan platform lain.

Pandangan tersebut diungkapkan Gubernur Soekarwo dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat membuka Pameran Karya Pers dan Teknologi Informasi dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Grand City, Surabaya, kemarin (7/2).

Menkominfo Rudiantara (Hendra Eka/Jawa Pos)

Soekarwo menyebutkan, peran media arus utama saat ini sangat vital, terutama di tengah deraan informasi palsu alias hoaks.

“Media bisa menjadi solusi maraknya hoaks,” katanya. Pejabat nomor satu di Jatim itu memberikan apresiasi khusus terhadap rubrik Hoax atau Bukan yang diinisiatori Jawa Pos. Rubrik harian tersebut menjadi salah satu solusi untuk mengonfirmasi kebenaran informasi.

Sementara itu, Rudiantara optimistis peran media arus utama tak tergantikan. Namun, insan pers juga tetap harus berbenah. “Selama tetap menjaga profesionalitas, industri pers tetap berjaya,” katanya.

Pameran Karya Pers dan Teknologi Informasi merupakan salah satu acara yang digelar dalam pembukaan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang dipusatkan di Jatim kemarin. Acara itu juga dihadiri Ketua PWI Pusat Atal S. Depari.

Dalam pameran tersebut, pelaku industri pers, instansi pemerintah, serta kampus berkesempatan memamerkan keunggulannya dan berinteraksi dengan publik. ”Masyarakat cukup antusias. Terutama mahasiswa yang sesuai dengan latar belakang studinya,” ujar Plt Pemimpin Redaksi JTV Nanang Purwono.

Sementara itu, kemarin diadakan diskusi Anugerah Jurnalistik Adinegoro di Universitas Kristen Petra, Surabaya. Seluruh pemenang dan juri diundang berdiskusi di hadapan publik.

Namun, pemenang untuk kategori Indepth Reporting Media Cetak tidak berada di deretan kursi yang disediakan panitia. ”Memang tidak ada pemenang untuk kategori itu. Sebab, tidak ada yang memenuhi standar penilaian,” ujar anggota Dewan Penasihat Anugerah Jurnalistik Adinegoro Maria Dian Andriani. ”Ketika satu juri memutuskan tidak ada pemenang, ya semua harus menerima,” lanjutnya.

Seluruh kategori mempunyai standar nilai minimal masing-masing. Menurut Maria, jika memang tidak ada yang memenuhi kriteria, juri tidak akan menurunkan standar penilaian. Menurut dia, pada kategori Media Cetak, memang sering terjadi seperti ini. Pada 2012, juga tidak ada pemenang untuk kategori Media Cetak. 

Editor           : Ilham Safutra
Reporter      : (nas/puj/ris/c7/oni)

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *