Berita Nasional

Berita : Kekeringan Panjang dan Banjir Bantai Ribuan Ternak di Queensland

Indodax


Wikimedan – Sebuah peternakan yang terletak 60 km dari utara Cloncurry, Queensland, Australia baru saja mengalami hujan 700 mm plus selama tujuh hari, dengan sebagian besar turun hanya dalam 4 hari. Peristiwa cuaca ekstrem ini, setara dengan topan. Menghancurkan banyak satwa liar asli maupun ternak domestik seperti sapi dan domba.

Hewan ternak terus-menerus terpapar angin dan hujan dingin yang terlalu lama. Mayoritas negara itu tertutup air banjir atau bergejolak sehingga pakan mereka tidak bisa diakses pada awal Februari ini.

Akibat kekeringan panjang, lalu tiba-tiba tersapu hujan badai membuat hewan ternak menjadi lemah. Mereka menggunakan energi yang tersisa dari menghadapi masa kekeringan lalu diterpa hujan deras berkepanjangan.

Skala kehancuran di seluruh wilayah barat laut tidak mungkin diungkapkan. Diperkirakan ratusan ribu ternak hilang. Di beberapa peternakan, rata-rata menghadapi kerugian 95 persen (Jacqueline Curley)

Usai bertahan dalam kondisi yang keras selama berhari-hari ini, energi mereka terkuras. Akhirnya banyak sapi lelah dan mati.

Dilansir dari The Guardian, peternak di sekitar distrik bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan apa yang mereka bisa selamatkan. Mereka juga berusaha menidurkan hewan-hewan yang sayangnya tidak bisa diselamatkan.

Helikopter digunakan untuk mendistribusikan pakan ternak, yang saat ini adalah satu-satunya bentuk transportasi di sana. Mayoritas wilayah itu sempat tidak dapat diakses oleh kendaraan.

Skala kehancuran di seluruh wilayah barat laut tidak mungkin diungkapkan. Diperkirakan ratusan ribu ternak hilang. Di beberapa peternakan, rata-rata menghadapi kerugian 95 persen dan rata-rata peternak memperkirakan sekitar 50 persen kerugian atas semua properti yang terkena dampak banjir, yang meliputi sekitar 120.000 hektare.

Selama ini ternak dilindungi dengan program pemberian makanan tambahan yang signifikan, setelah bertahan selama tujuh tahun terakhir dari kekeringan. Hanya dalam semalam peternak beralih dari tahun-tahun kekeringan menjadi banjir.

Editor           : Dyah Ratna Meta Novia
Reporter      : Verryana Novita Ningrum

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *