Berita : Duterte Nasihati Tiongkok tak Sentuh Pulau Milik Fipilina
Wikimedan – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengalami dilema dalam berurusan dengan Tiongkok. Dilansir Navy Times pada Sabtu (6/4), Duterte mengatakan, ia memiliki beberapa pilihan, salah satunya dengan memerintahkan pasukan untuk mempersiapkan misi bunuh diri, jika sebuah pulau yang diduduki Filipina di Laut Cina Selatan yang disengketakan terancam invasi Tiongkok.
Duterte mengingatkan Tiongkok dalam pidatonya Kamis malam tentang hubungannya yang lebih dekat dengan Filipina di bawah kepemimpinannya. Namun ia mengatakan, jika sebuah pulau yang ditempati oleh orang Filipina di perairan yang disengketakan terancam, segalanya akan berbeda.
Duterte telah mengadopsi pendekatan non-konfrontatif dalam sengketa teritorial dengan Beijing. Duterte selama ini juga mencari dana infrastruktur, perdagangan, dan investasi Tiongkok.
Ia juga sering mengecam kebijakan keamanan Amerika Serikat, sekutunya sambil memuji Tiongkok dan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Filipina mengeluarkan teguran terhadap Tiongkok sebab sejumlah besar kapal Tiongkok berada di dekat pulau-pulau kecil yang ditempati oleh Filipina di perairan yang disengketakan. Filipina menyatakan, kehadiran Tiongkok di sana bersifat ilegal.
Militer Filipina memantau lebih dari 200 kapal Tiongkok dari Januari hingga Maret di daerah yang disengketakan keduanya di Sandy Cay di dekat pulau yang diduduki Filipina yang disebut Pag Asa oleh orang Filipina.
“Saya mencoba memberi tahu Tiongkok, Pag Asa adalah milik kami. Jadi marilah kita berteman tetapi jangan menyentuh Pulau Pag Asa dan yang lainnya. Kalau tidak, segalanya akan berbeda,” kata Duterte.
“Ini bukan peringatan, ini hanya nasihat saya untuk temanku karena Tiongkok adalah teman kita. Saya tidak akan memohon, tetapi saya hanya mengatakan kepada Anda untuk tak menyentuh Pag Asa karena saya memiliki tentara di sana,” katanya.
“Jika Anda (Tiongkok) menyentuhnya, itu cerita lain. Saya akan memberi tahu prajuritku persiapan untuk misi bunuh diri,” terang Duterte.
Editor : Dyah Ratna Meta Novia Reporter : Dinda Juwita