Kesehatan

Bedakan Bentuk Payudara Wanita yang Sehat dan yang Perlu Diperiksa Dokter

Indodax


Ada yang besar dan bulat sempurna, ada yang sedikit turun dan berjarak antar keduanya, juga ada yang kecil dan padat. Sebenarnya seperti apa bentuk payudara wanita yang dikatakan normal dan perlu dicek ke dokter?

Bagaimana bentuk payudara wanita yang normal?

Beda ukuran dan bentuk payudara masing-masing wanita biasanya ditentukan oleh gen atau faktor keturunan keluarga. Jika ibu Anda punya payudara besar dan padat, besar kemungkinan semua anak perempuannya juga punya payudara besar. Begitu pula sebaliknya. Jika ibu Anda sedari muda dulu sudah punya bentuk payudara yang sedikit turun menyerupai lonceng, peluangnya Anda juga demikian.

Dari berbagai macam bentuk payudara yang ada, berikut yang bisa dibilang normal dan sehat:

1. Bulat penuh

payudara bulat penuh

Sesuai namanya, bentuk payudara yang satu ini tampak bulat sempurna dan penuh di bagian atas dan bawah. Atau dengan kata lain, buah dada seolah akan membentuk lingkaran yang utuh di semua sisinya.

2. Besar sebelah

Pernah mengamati bentuk payudara Anda sendiri? Apakah keduanya berukuran sama persis dan memiliki bentuk yang simetris? Mungkin kedua sisinya justru tidak sama besar antara kanan dan kiri. Entah yang kiri atau kanan, ada salah satu sisi yang lebih besar dari satunya.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena payudara yang besar sebelah (asimetris) sebenarnya masih termasuk normal dan sehat. Pernyataan ini didukung oleh Jennifer Wider, M.D., seorang pakar kesehatan wanita sekaligus penulis buku. Wider menuturkan bahwa merupakan bentuk payudara yang besar sebelah adalah hal yang normal. Perbedaan ukurannya juga biasanya tidak begitu besar dan tampak jelas ketika dilihat sekilas oleh mata telanjang.

Bahkan tidak semua wanita menyadari mereka punya payudara yang besar sebelah. Padahal, kondisi ini bisa terjadi hampir lebih dari setengah populasi wanita di dunia. Kondisi payudara yang besar sebelah biasanya sudah mulai terlihat sejak masa pubertas.

3. Seperti lonceng

Jika memahami bentuk lonceng, Anda pasti tahu bentuk buah dada yang satu ini. Tidak seperti bentuk bulat penuh yang tampak sama besar di semua sisinya, payudara dengan bentuk lonceng agak sempit atau kecil di bagian atasnya tapi terlihat penuh di bagian bawah.

4. Arah puting berlawanan

Bentuk buah dada ini tampak landai dari atas ke bawah, dengan arah putih yang berlawanan. Apakah payudara Anda memiliki bentuk seperti ini? Jika ya, jangan cemas. Sebab sebenarnya ini merupakan hal yang normal selama tidak ada gejala lain yang mengkhawatirkan.

Bila ingin lebih memastikan, Anda bisa menemui dokter untuk melakukan konsultasi mengenai payudara dengan bentuk dan arah puting yang tidak seirama.

5. Side set

Bentuk payudara yang katanya ideal adalah bulat dan menyatu rapat di kedua sisinya sehingga membentuk belahan dada menggoda. Namun nyatanya tidak semua wanita memiliki bentuk ideal tersebut.

Cukup banyak wanita yang memiliki bentuk payudara dengan jarak di antara kedua sisinya sehingga menyisakan sedikit ruang di tengah. Tenang, ini masih terhitung normal dan sehat, kok, asalkan tidak disertai dengan gejala-gejala mengganggu.

6. Tear drop

Bentuk ‘tear drop’ mengadaptasi bentuk air mata. Maksudnya payudara Anda tampak sempit atau kecil di atas tapi melebar dan bulat di bagian bawahnya.

Tidak jauh berbeda dengan bentuk lonceng, hanya saja bentuk ‘tear drop’ memiliki lebih banyak lekukan alias tidak benar-benar bulat di bagian samping payudara.

7. Slender

Kebalikan dan bentuk lonceng dan ‘tear drop’, bentuk buah dada ‘slender’ karena lebih lebar dan penuh di bagian atas. Akan tetapi, bagian bawah payudaranya lebih kecil atau menyempit.

Dengan kata lain, payudara ini termasuk kurus karena tidak memiliki banyak jaringan lemak di dalamnya.

8. Bergerenjel

Beberapa wanita memiliki payudara yang bergelombang, memiliki guratan, dan tidak bertekstur rata, alias bergerenjel. Pada umumnya bentuk payudara ini normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Tekstur kulit payudara yang bergelombang dan gerenjel juga mungkin menandakan stretch mark atau selulit. Meski mengganggu penampilan, dua masalah kulit ini bukan pertanda penyakit serius.

Bentuk payudara apa yang menandakan masalah?

Di baliknya beberapa bentuk payudara yang normal dan sehat, tentunya ada beberapa tanda yang tidak boleh disepelekan. Maka itu, waspadai ketika bentuk dan ukuran payudara berubah tiba-tiba tidak seperti biasanya, dan menunjukkan beberapa isu berikut ini:

1. Memiliki benjolan

payudara benjolan

Benjolan di payudara tidak selalu berarti kanker. Payudara Anda bisa terasa lebih padat dan sedikit menonjol di area tertentu khususnya setiap menjelang dan selama menstruasi, kehamilan dan menyusui, atau ketika memasuki masa menopause. Biasanya perubahan ini akan kembali seperti semula setelah Anda melewati masa-masa tersebut.

Anda juga mungkin melihat benjolan di sekitar puting susu Anda, yang dikenal sebagai kelenjar Montgomery. Ini pun benar-benar normal.

Namun perhatikan ketika benjolan payudara muncul tiba-tiba (sebelumnya tidak pernah ada), justru berkembang semakin membesar dan mengeras, serta tidak kunjung hilang dalam waktu lama. Waspadai juga jika kulit payudara memerah dan terasa sakit Ini mungkin menandakan benjolan ciri kanker payudara.

Maka itu, wanita dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tujuannya agar kelainan pada bentuk, ukuran, serta tekstur payudara bisa segera dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Jangan lupa juga segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

2. Tekstur kulit jeruk

Tekstur kulit payudara yang normal dan sehat harusnya sama seperti kulit di bagian lainnya. Beberapa orang mungkin punya guratan halus pada payudaranya karena stretch mark atau peregangan kulit ketika mengalami pertambahan berat badan atay sedang hamil. Ini terhitung normal.

Lain cerita jika Anda melihat lekukan pada kulit tak merata yang mirip dengan tekstur kulit jeruk. Ini mungkin merupakan gejala kanker payudara peradangan. Tidak semua payudara yang bertekstur kulit jeruk pasti tanda kanker payudara, karena pada kebanyakan kasus ini mungkin disebabkan oleh selulit.

Meski begitu, waspada jika disertai dengan gejala-gejala berikut:

  • pembengkakan dan kemerahan yang dapat menutupi sepertiga atau lebih payudara Anda
  • penampilan kulit yang merah muda, kemerahan, ungu, atau memar
  • peningkatan ukuran payudara yang cepat
  • sensasi berat, terbakar, sakit, atau nyeri di payudara
  • puting yang tiba-tiba ringsek masuk ke dalam
  • pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan, dekat tulang selangka, atau keduanya

Tekstur kulit jeruk pada payudara juga bisa disebabkan oleh infeksi tertentu, limfedema, dan efek samping  dari terapi atau operasi untuk penyakit ganas.

3. Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak

Kelenjar getah bening adalah sekumpulan jaringan sistem kekebalan tubuh, yang bertugas untuk menyaring cairan serta menangkap sel-sel yang berpotensi membahayakan kesehatan. Misalnya bakteri, virus, maupun sel kanker.

Ketika payudara memiliki sel kanker yang berpotensi berkembang menjadi kanker, sel tersebut akan berjalan menuju kelenjar getah bening yang ada di ketiak. Selanjutnya, muncullah pembengkakan di bagian ini sampai ke arah payudara.

Perhatikan jika timbul benjolan yang tidak biasa di sekitar area payudara sampai ke ketiak Anda. Jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter agar dapat ditangani secepat mungkin.

Normalkah jika bentuk payudara berubah seiring bertambahnya usia?

Selain berubah selama masa menstruasi dan kehamilan, bentuk payudara biasanya akan berubah seiring perubahan usia. Bagi wanita yang sudah menopause, payudara biasanya akan tampak lebih kendur, kecil, bahkan berubah berubah bentuk ketimbang sebelumnya.

Semua kondisi tersebut termasuk normal, dan merupakan bagian dari perubahan hormon di dalam tubuh. Berkurang hormon estrogen seiring bertambahnya usia, akan  menyebabkan kulit dan jaringan ikat payudara menjadi kurang elastis atau kencang.

Akhirnya, payudara akan tampak kendur dan seolah “melorot” ke bawah. Namun lagi-lagi, jika perubahan tersebut muncul di luar masa menstruasi, kehamilan, dan menopause, waspada adanya masalah yang perlu ditindaklanjuti segera oleh dokter.

Baca Juga:


Kategori : Berita Kesehatan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *