Berita Nasional

Bakal Diserap, Petani Karet di Sumsel Wajib Penuhi Syarat Ini

Indodax


Wikimedan Pemerintah pusat mengintruksikan agar menyerap hasil dari petani rakyat terutama di Sumsel. Penyerapan tersebut dilakukan untuk meningkatkan harga petani karet dan untuk dijadikan campuran aspal di Indonesia.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian mengatakan, penyerapan mulai akan dilakukan pada Desember mendatang. Alasannya, saat ini tengah dibuat teknis dan draftnya.

Nantinya, karet yang akan diserap harus memenuhi persyaratan mutu. Yaitu, Kadar Karet Kering (K3)-nya harus 55 hingga 60 persen dengan harga Rp 10.500 per kilogram per dua minggu.

“Kami sudah minta harganya ditingkatkan karena harga diwacanakan sebelumnya masih kurang,” katanya saat ditemui di Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V Palembang, Selasa (27/11).

Ia mengaku persyaratan mutu ini dapat dicapai para petani. Sehingga nantinya menjadi persaingan para petani untuk meningkatkan mutu karet mereka. Apalagi, harganya yang sudah tinggi yakni Rp 10.500 per dua minggu.

Untuk penyerapan tahap awal ini yaitu sebanyak 2.600 ton yang akan dibagi per kabupaten/kota. Nantinya, penyerapan ini akan dikawal sehingga setiap pabrik harus melampirkan atau menunjukkan hasil penyerapannya.

Seperti contoh jika telah melakukan penyerapan karet di Kabupaten Banyuasin maka pabrik harus menunjukkan sudah berapa ton, begitu pun pabrik lainnya.

“Untuk pabriknya sendiri itu bakal ditender bisa saja dari luar Sumsel tapi yang jelas harus menyerap karet di Sumsel,” terangnya.

Untuk penyerapannya sendiri akan dilakukan di 100 Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang ada di Sumsel.

Menurutnya, penyerapan karet 2.600 ton ini masih sedikit mengingat satu UPPB bisa menapung hampir 3 ribu ton. Karena itu, bakal ada persaingan untuk mengejar persyaratan mutu.

“Kami harap dengan upaya ini mampu mengembalikan perekonomian petani karet lebih baik lagi,” tutupnya.

Seperti diketahui, pada kunjungan Minggu (25/11), Presiden Joko Widodo menjanjikan akan membeli karet para petani untuk dijadikan bahan campuran aspal. Hal ini tujuannya untuk meningkatkan harga karet di Indonesia mengingat harga karet sangat dipengaruhi oleh pasar internasional.

Rencana tersebut akan dilakukan pada awal Desember. Bahkan, Presiden RI ini telah memerintahkan langung Menteri PU Pera dalam lawatannya ke Kota Palembang.

(lim/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *