Awal Kebiasaan Orang RI Menyebut Sanyo Sebagai Nama Pompa Air
Wikimedan.com – Awal Kebiasaan Orang RI Menyebut Sanyo Sebagai Nama Pompa Air. Kanasuke Matsushita terkenal sebagai pendiri perusahaan elektronik dari Jepang yang cukup sohor, National. Matsushita pernah menampung salah seorang iparnya, yang bernama Tashio Iue, untuk bekerja di National.
Pada 1946, menurut Yoshiko Nakano dalam Where There Are Asians, There Are Rice Cookers (2009), Tashio Iue keluar dari National dan pada 1948 mendirikan sebuah perusahaan sendiri bernama Sanyo. Pada 1950, Sanyo menjadi perusahaan Incorporated.
Sanyo, dalam bahasa Jepang bisa diartikan sebagai tiga samudera. Di dunia ini setidaknya ada samudera Atlantik, Hindia, dan Pasifik. Belakangan di daratan-daratan pada tiga benua itu industri Jepang berusaha menjamahnya, termasuk Sanyo.
Sebagai perusahaan elektronik seperti National, Sanyo memproduksi mesin cuci, pompa air, Kipas angin, AC, Televisi, LCD, Penanak nasi, Baterai Mesin cuci, juga Proyektor.
Di antara barang-barang itu, menurut catatan buku Key Players in the Japanese Electronics Industry (1985), barang yang pertama kali dibuatnya adalah mesin cuci. Pada 1952 Sanyo memproduksi radio plastik.
Sanyo kemudian menjadi salah satu merek Jepang yang masuk ke Indonesia. Ketika Sanyo masuk Indonesia, seperti National, Sanyo terkoneksi dengan perusahaan milik Thajeb Gobel, Panasonic. Pada 2009, menurut Ko Unoki dalam Mergers, Acquisitions and Global Empires (2012), perusahaan Sanyo di Indonesia telah menjadi anak perusahaan Panasonic.
Pada 1970, PT Sanyo Indonesia Industries didirikan di Sunter, Jakarta Utara. Di sana diproduksi kulkas, kipas angin, televisi, mesin cuci dan lainnya. Di Indonesia, produk Sanyo yang paling berkesan adalah pompa airnya.
Pompa air Sanyo termasuk merek pompa air listrik yang cukup di awal-awal masuknya produk ini ke Indonesia. Kebiasaan lidah orang Indonesia dalam mengucapkan kata pompa air listrik, membuat orang-orang Indonesia menyebut pompa listrik itu sebagai Sanyo.
Sanyo pun seolah menjadi kata benda. Nasib Sanyo pun seperti Honda untuk sepeda motor, Softex untuk pembalut wanita atau odol untuk menyebut pasta gigi. Jadi Sanyo tergolong merek yang jadi nama generik dalam pemasaran barang di Indonesia.
“Sebagian besar penyandang gelar nama generik (itu) adalah pionir untuk kategori setiap produk,” tulis Hermawan Kertajaya dalam Hermawan Kertajaya on Brand (2007). Sanyo sendiri menggantikan pompa air tangan yang berpuluh tahun dipakai kebanyakan orang Indonesia.