Olahraga

Alfa Romeo Sudah Bersiap Mencari Pengganti Kimi Raikkonen

Indodax


Alfa Romeo Sudah Bersiap Mencari Pengganti Kimi Raikkonen – Berita F1: Alfa Romeo mengaku sudah mempersiapkan diri dengan mencari pebalap muda untuk menggantikan Kimi Raikkonen karena ia diprediksi akan segera memutuskan pensiun.

Kimi Raikkonen boleh dibilang sudah berada di penghujung kariernya di F1 karena usianya bakal mencapai 42 tahun pada 17 Oktober nanti. Jadi sewaktu-waktu, Alfa Romeo harus siap menerima keputusan pensiun dari pebalap asal Finlandia itu.

Raikkonen saat ini belum mengoleksi satu poin pun musim ini. Kendati demikian, ia menempati peringkat ke-16. Rapor ini masih lebih buruk ketimbang musim sebelumnya, di mana eks pebalap Ferrari tersebut merebut empat poin, sama seperti rekan setimnya, Antonio Giovinazzi.

Seandai pebalap berjuluk The Ice Man itu meninggalkan kursinya, maka Alfa Romeo akan menyeleksi anggota Akademi Pebalap Ferrari untuk diduetkan dengan Giovinazzi. Meski kurang pengalaman tampil di ajang kelas premier, talenta muda diharapkan bisa memberi masukan berharga untuk pengembangan mobil.

“Bisa saja (mengambil pebalap muda), karena umpan balik Antonio cukup solid. Mungkin masalah terbesarnya di masa lalu adalah dia terlalu fokus menjadikan Kimi sebagai acuan. Dia perlu fokus pada dirinya sendiri,” kata bos Alfa Romeo, Fred Vasseur, seperti yang dilansir dari Motorsport.com.

“Saya kira sekarang ia harus lebih fokus pada diri sendiri sehingga dapat menjalankan pekerjaan dengan baik,” ia menambahkan.

“Itu bukan hal mudah karena biasanya, referensi pertama Anda adalah rekan setim, tapi sekarang Antonio mengambil peran sendiri. Itu bagus bagi kami. Tidak ada yang mustahil, tapi terlalu dini bicara soal line-up pebalap 2022. Antonio tampil bagus dan dia masih punya 19 balapan. Jadi saya belum tahu,” jelas Vasseur.

Di tahun keempat membela tim Alfa Romeo, Giovinazzi terlihat makin percaya diri. Eks pebalap Haas tersebut mengalahkan Raikkonen pada delapan dari sembilan kualifikasi musim 2020.

Pebalap asal Italia tersebut baru mengantongi satu poin musim ini, yang ia peroleh saat balapan di GP Monako. Memang dari sisi prestasi di trek, belum terlihat sinyal kebangkitan dari dirinya, tapi jika diperhatikan dari aspek lain seperti karakter dan skill tampak ada kemajuan.

“Dia jelas sudah naik satu langkah lebih jauh. Ada sebuah perkembangan dibandingkan musim sebelumnya,” ucap prinsipal asal Prancis tersebut.

“Tapi saya kira, ini menjadi kasus sejak paruh kedua musim 2020. Kalau Anda melihatnya, terlalu cepat bicara tentang pace sepanjang musim, tapi posisi dalam ranking pace sudah baik kecuali putaran kualifikasi di Imola,” imbuhnya.

“Stabilitas sangat penting bagi kami. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya kira Antonio telah tumbuh dan berkembang. Dia sedikit kurang beruntung, dia tidak beruntung, saya tak tahu kata yang tepat,” tutur Vasseur.

“Yang jelas, kami justru punya masalah di sebagian besar balapan di mana seharusnya dia dapat mencetak poin. Setidaknya pace yang dibukukannya cukup untuk mendapat poin. Lebih penting, kalau kami dapat menjaga itu sepanjang 23 balapan, kami akan bisa menambah poin,” ia mengakhiri.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *