6.500 Beasiswa Pendidikan untuk Anak Muda Kaltim Sampai Lulus
Wikimedan – Ada angin segar bagi para pelajar atau mahasiswa di Kalimantan Timur (Kaltim). Terutama bagi mereka yang berprestasi dan tidak mampu. Pemprov Kaltim kembali menggulirkan program beasiswa. Namanya Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT). Nanti setiap tahun ada ribuan pelajar dan mahasiswa yang menerima beasiswa tersebut.
Sekretaris Tim Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2019-2023 Zaenal Haq menegaskan, ada perbedaan mendasar antara BKT dengan program sebelumnya. Di masa kepemimpinan Awang Faroek Ishak, Kaltim memang sudah menjalankan program Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC).
Jika BKC berupa stimulan dengan seleksi berkas setiap tahun, BKT diberikan secara terus-menerus. BKT di masa Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi akan diberikan kepada siswa SMA-SMK hingga lulus di perguruan tinggi. Syaratnya, siswa harus memenuhi standar nilai yang sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.

“Nanti dievaluasi IPK (indeks prestasi kumulatif) dan moralitasnya. Sepanjang memenuhi, akan terus dapat,” terang Zaenal kepada Kaltim Post (Jawa Pos Group). Zaenal menambahkan, BKT sudah termasuk biaya buku, biaya tempat tinggal, dan biaya hidup di satu daerah. Semua akan ditanggung Pemprov Kaltim selama syarat dan ketentuan bisa dipenuhi penerima beasiswa tersebut. “Jadi, beasiswa khusus ini bukan berdasar mampu atau tidak, tapi berdasar prestasi,” tambahnya.
Target Isran-Hadi, program BKT diberikan kepada 6.500 pelajar dan mahasiswa per tahun. Selain memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi, Isran-Hadi menyiapkan program beasiswa penuh untuk kategori tidak mampu. Bahkan, bagi kategori tidak mampu, beasiswa diberikan sejak bangku sekolah dasar. Program beasiswa itu juga akan menjadi bagian dari BKT. “Detail program BKT saat ini sedang disusun Disdikbud Kaltim,” terang Zaenal.
Pemprov Kaltim akan memulai program BKT pada 2019 secara bertahap. Untuk melaksanakan program itu 100 persen, pemprov perlu menyusun peraturan gubernur (pergub) sebagai dasar hukum. “Isran-Hadi mau penerima BKT mengabdikan diri di Kaltim. Nanti bentuknya kontrak atau ikatan dinas, masih dibahas,” papar dia.
Pemprov Kaltim pada era kepemimpinan Awang Faroek sebenarnya sudah menjalankan program beasiswa. Selama 10 tahun pemprov telah menghabiskan anggaran APBD sebesar Rp 1 triliun untuk program beasiswa mulai jenjang SD hingga S-3.
Selama 10 tahun program tersebut bergulir, ada 205.951 penerima beasiswa. Beasiswa itu terdiri atas tiga jenis, yakni stimulan, biasa, dan penuh. Beasiswa juga diberikan untuk kategori mahasiswa serta siswa tidak mampu dan berprestasi.
Di tempat terpisah, pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman Samarinda Susilo mengatakan, konsep yang diusung Isran-Hadi terbilang baru dan layak diapresiasi. Namun, program itu harus berdasar data akurat. “Terobosan bagus karena pemberian beasiswa sampai lulus,” ungkap guru besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman tersebut.
Data akurat, menurut dia, memberikan kepastian kepada siapa anggaran diberikan. Dengan begitu, publik bisa menilai bahwa BKT dikelola secara transparan dan profesional. Tidak justru diberikan kepada anak pejabat maupun keluarganya yang tidak berhak menerima. “Masyarakat dan media harus mengawasi itu,” tegas dia.
(him/rom/JPG/c11/fim)
Kategori : Berita Nasional