4 Tips Merawat Si Kecil yang Sering Sakit Kepala
Sakit kepala bukan cuma masalah langganan orang dewasa, tapi anak-anak juga. Bahkan hampir 90% anak-anak melaporkan mengalami sakit kepala lebih sering saat sedang stres dan cemas. Lantas, bagaimana caranya mengobati anak sakit kepala dan mencegahnya kembali kambuh? Yuk, simak cara ampuhnya berikut ini.
Tips merawat anak sakit kepala sekaligus mencegahnya kambuh
Jenis sakit kepala yang paling sering dialami anak-anak adalah sakit kepala tegang (tension headache) dan migrain. Sakit kepala umumnya bisa disebabkan oleh pilek, demam, sinusitis, atau infeksi telinga tengah. Sementara migrain terjadi karena adanya perubahan aktivitas kimia di otak.
Kunci untuk merawat dan mencegah sakit kepala pada anak terjadi kembali adalah:
1. Pastikan anak minum banyak air
Demam sering kali menyebabkan anak dehidrasi. Kedua kondisi tersebut erat kaitannya dengan sakit kepala. Itu kenapa saat demam dan sakit kepala, si kecil harus minum lebih banyak air putih. Anda juga bisa bantu memenuhi kebutuhan cairannya dengan memberikan jus buah asli, susu, atau sup.
2. Pilah-pilih makan untuk anak
Makanan tertentu bisa memicu sakit kepala kembali kambuh, terutama yang mengandung mecin alias MSG. Jadi, makanan yang mengandung MSG tersebut harus dihindari oleh anak.
Pilih sayur dan buah berbagai warna yang diolah dengan cara yang lebih sehat, yaitu direbus atau dipanggang bukan digoreng.
Jangan lupa atur kembali waktu makan si kecil. Jangan sampai ia telat makan atau melewatkan waktu makan. Bicarakan dengan dokter atau ahli gizi jika Anda masih ragu untuk menentukan menu sehat untuk anak. Mengatur pola makan jadi lebih baik dapat menurunkan risiko obesitas pada anak. Anak dengan obesitas diketahui lebih sering mengalami sakit kepala.
3. Siap sedia obat yang tepat
Jika sakit kepala disebabkan oleh sinus atau penyakit lainnya yang mudah kambuh, pastikan anak minum obat tepat waktu dan sesuai saran dokter.
Buat catatan mengenai perkembangan kesehatan anak, baik itu keparahan gejala, kapan munculnya gejala, dan gejala apa saja yang dialami oleh anak. Catatan tersebut bisa Anda beri tahukan pada dokter setiap check-up rutin.
Saat sakit kepala muncul, segera baringkan anak dan sangga kepalanya dengan bantal empuk. Jauhkan anak dari suasana yang bising dan terlalu terang. Beri obat pereda sakit kepala seperti paracetamol atau obat lainnya yang diresepkan dokter. Kemudian, kompres kepala anak dengan handuk panas dan dilanjutkan dengan berendam air hangat jika diperlukan.
4. Pastikan anak cukup tidur
Kurang tidur bisa membuat anak memicu sakit kepala atau pusing di esok harinya. Jadi, Anda harus buat jadwal waktu tidur dan bangun tidur.
Kemudian untuk mencegah kambuhnya sakit kepala, Anda perlu memerhatikan aktivitas anak. Beraktivitas fisik di bawah terik matahari dalam waktu yang lama bisa memicu sakit kepala. Jadi, selalu siapkan air minum di dalam tas, payung, atau topi untuk mengurangi paparan sinar matahari.
Jangan sampai si kecil belajar hingga larut malam atau menonton televisi hingga larut. Jika si kecil sering terbangun di malam hari tanpa alasan yang jelas, segera periksa ke dokter. Mungkin buah hati anak memiliki gangguan tidur.
Kapan harus bawa anak ke dokter saat sakit kepala?
Meski umumnya dapat diatasi di rumah, beberapa kondisi yang menyebabkan sakit kepala harus mendapat perawatan dokter. Selain anak sakit kepala, ada gejala lainnya yang menjadi lampu merah bagi Anda untuk membawa anak ke dokter, seperti:
- Penglihatan memburuk
- Terus muntah-muntah
- Otot dan sendi jadi lemah
- Sakit kepala parah terjadi di belakang kepala
- Gejala lainnya yang mengganggu tidur anak di malam hari
Baca Juga:
Kategori : Berita Kesehatan