Kesehatan

4 Cara Mengakali Anak Supaya Tidak Minta Gendong Terus

Indodax


[ad_1]

Menggendong anak bisa mendekatkan ikatan antara bayi dengan orangtua dan anggota keluarga yang lain. Namun, tidak berarti Anda harus menggendong anak terus-terusan. Apalagi jika anak sudah lincah berjalan, berlari, atau melompat. Nah, bagaimana caranya menghadapi sekaligus mengurangi kebiasaan anak minta gendong? Jangan khawatir, simak ulasannya berikut ini untuk mendapatkan solusinya.

Mengapa anak harus berhenti digendong?

Menggendong anak memang ada batas waktunya. Jangan sampai anak Anda yang sudah cukup besar merengek minta digendong terus. Jika tidak ingin hal tersebut terjadi, Anda harus melatih anak untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Kapan?

Sebenarnya tidak ada patokan kapan usia anak harus berhenti digendong, sesuaikan saja dengan perkembangan anak. Jika anak sudah bisa berjalan, maka Anda bisa mengurangi kebiasaan ini secara perlahan. Selain mengurangi beban Anda untuk menggendong anak, menghentikan kebiasaan ini berarti memberikan kebebasan bagi anak untuk mengasah kemampuan bergerak seperti berjalan, berlari, atau melompat.

Menghadapi dan mengatasi anak minta gendong terus

Menghadapi anak minta gendong memang tidak bisa instan. Anak perlu waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Agar lebih mudah, simak beberapa hal ini untuk membantu Anda menghentikan kebiasaan anak minta gendong, antara lain:

1. Kurangi kebiasaan menggendong anak

makanan padat dan kualitas tidur bayi

Anak butuh waktu untuk beradaptasi dengan suatu hal, termasuk untuk berhenti digendong. Bagi bayi yang belum bisa berjalan, ia pasti membutuhkan bantuan Anda untuk berpindah tempat. Namun, bukan berarti setiap saat Anda harus menggendongnya.

Anda bisa menggunakan bantuan stroller bayi, misalnya ketika mengajaknya jalan-jalan. Ikatan bayi dengan Anda tetap terjalin, kok, saat Anda menyusui atau memeluknya saat si kecil akan tidur.

Kemudian, kebanyakan orangtua menyuapi anaknya sambil digendong. Padahal saat bayi sudah bisa duduk, Anda bisa menyuapi makanan sambil mendudukan bayi di kursi duduk khusus. Tentu ini akan melatih dan memberikan waktu bagi anak untuk menyesuaikan diri.

2. Tenangkan anak dengan cara lain selain dengan gendongan

beritahu anak ibu keguguran

Anak sering kali menangis dan akan reda jika ia digendong. Ini boleh-boleh saja, tapi jangan terlalu sering. Ada banyak cara untuk menenangkan anak saat ia sedih, gelisah, atau takut.

Caranya mudah, Anda bisa memberi anak pelukan kemudian memberikan usapan lembut di puncak kepalanya. Beri anak ungkapan kata-kata yang bisa membuat perasaanya jadi lebih baik dan lebih tenang. Bukan hanya mengurangi kebiasaaan untuk digendong, anak juga belajar untuk mengatasi dan menenangkan dirinya sendiri.

4. Biasakan anak untuk hidup mandiri

terlambat berjalan

Banyak orangtua yang masih ragu untuk membiarkan anaknya bermain bebas di halaman. Jadi, saat bermain di luar rumah pun anak masih saja dalam gendongan.

Jika Anda ingin menghilangkan kebiasaan anak untuk minta gendong, maka ajari anak untuk mandiri, yaitu percaya dengan kemampuannya sendiri untuk berjalan dan menjelajahi lingkungan. Anda bisa membantu anak dengan mengajaknya jalan santai setiap pagi atau bersepeda.

Mengajak anak untuk jalan-jalan, tidak selalu mudah. Pasti di pertengahan, anak akan merengek minta digendong karena kelelahan. Anda bisa mengalihkan rengekan anak dengan mengajaknya istirahat sambil menikmati camilan. Buat waktu-waktu tersebut jadi menyenangkan sehingga ia tidak akan merasa tidak butuh lagi digendong.

4. Jangan bosan untuk beri tahu anak lagi dan lagi

anak menggigit

Mengajari anak untuk tidak minta digendong tidak selalu mudah, apalagi jika anak sudah terlanjur cukup besar. Anda pasti harus mengingatkannya lagi dan lagi bahwa gendongan hanya untuk bayi dan anak yang masih kecil. Jika sudah besar, ia tidak boleh menyusahkan orang lain dengan minta digendong.

Ingat, berikan penegasan bahwa minta digendong bisa membuat orang lain repot dan itu perbuatan yang tidak baik. Beri tahukan rencana untuk mengurangi kebiasaan menggendong anak pada pasangan, pengasuh anak, kakek, nenek, atau anggota keluarga yang lain. Ini memungkinkan anak tidak merengek untuk digendong pada orang lain.

Baca Juga:



[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *