17 Jenis Penyakit Sapi dan Cara Pengendaliannya
Wikimedan – Setiap peternak tentu ingin sapinya dalam kondisi sehat. Namun, penyakit tidak bisa diprediksi kehadirannya. Penyebabnya bervariasi, mungkin karena kelalaian dalam pemeliharaan atau faktor alam.
Nah, supaya ternak sapi selamat dari serangan penyakit mematikan, tidak ada salahnya Anda mempelajari jenis-jenisnya. Dengan demikian, Anda pun bisa melakukan usaha pencegahan.
Macam Macam Penyakit Sapi
Mari bahas satu per satu seputar gejala klinis dan cara mengendalikannya….
1. Penyakit Sapi Kembung
Penyakit sapi kembung kerap menyerang ternak. Penyebabnya, yaitu terlalu banyak mengonsumsi hijauan yang masih muda. Bisa juga karena memakan biji-bijian hasil gilingan atau pemberian konsentrat dan hijauan tidak seimbang.
Kembung dapat diatasi dengan memberikan jamu khusus penyakit ini. Cara yang paling banyak digunakan, yakni meminumkan minyak nabati sebanyak 150 ml. Minyak ini diyakini mampu mengeluarkan gas dari lambung sapi.
2. Sapi Cacingan Kurus
Cacing berkembang di area perkandangan dengan tingkat kelembapan tinggi. Beberapa jenis yang sering masuk ke tubuh ternak, antara lain cacing pita, cacing gelang, dan cacing hati. Gejala serangan binatang ini, yaitu kotorannya lembek, berlendir, diare, performa bulu tampak kusam, dan penurunan berat badan.
Penyakit cacingan dapat ditangani dengan pemberian bawang putih. Tumbuk bawang putih sebanyak 2-3 siung, peras airnya, dan campurkan ke pakan ternak. Jika memungkinkan, Anda bisa memberikan Dovenix dan abendazol.
3. Penyakit kuku dan mulut pada sapi
Penyebab penyakit ini adalah virus. Tanda-tanda serangan, antara lain tubuh melemah, suhu meningkat, dan nafsu makan berkurang. Kondisi sapi semakin parah jika muncul luka melepuh dan berisi cairan limfa di sekitar mulut. Cara mengobati sapi yang terkena PMK, yaitu dengan memberikan obat Immunoglobulin IV atau Extracorporeal Membrane Oxygeneration.
4. Kudis
Tungau Chorioptes bovis merupakan binatang pembawa penyakit ini. Serangan langsung tertuju ke bagian kaki dan pangkal ekor. Penularan secara cepat melalui kandang yang kotor dan interaksi dengan ternak.
Gejalanya sangat mudah dikenali, salah satunya sapi sering menggosok-gosokan tubuhnya ke dinding. Akibat paling parah terjadi jika ternak tidak bisa berhenti menggigiti bagian yang gatal. Untuk menangani kasus ini, oleskan oli atau salep khusus kudis ke badan ternak.
5. Demam
Demam disebabkan oleh perubahan cuaca secara ekstrem. Sapi yang terkena demam mengalami penurunan nafsu makan, mengeluarkan lendir atau busa di mulutnya, dan kembung di bagian perut.
Pengobatan demam bisa dilakukan dengan memberikan parutan jahe yang dioleskan ke seluruh tubuh ternak. Selain itu, Anda pun dapat meminumkan jamu tradisional, seperti AMS 11.
6. Diare
Ternak sangat mudah terserang diare akibat perkembangan jamur, bakteri, dan virus di saluran pencernaan. Saat penyakit ini muncul, suhu badan sapi akan meningkat secara signifikan. Warna kotorannya berubah menjadi lembek, berair, kuning, dan mengandung darah.
Penanganan pertama dengan cara memindahkan sapi yang sakit ke kandang karantina. Kemudian, minumkan air perasan daun jambu ke ternak tersebut. Cara lainnya, yaitu memberikan obat kimia berupa suntikan atau antibiotik.
7. Penyakit Sapi Antraks
Antraks tergolong penyakit zoonosis atau menular pada manusia. mMisalnya kejadian di gorontalo ini. Media penularan melalui makanan, minuman, atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Penyakit ini dibawa oleh bakteri Bacillus anthracis.
Tanda-tanda antraks pada sapi potong, antara lain demam, tubuh melemah, radang di limpa, diare akut, sesak napas, dan perut di bagian bawah tampak bengkak. Jika kondisinya memburuk, terjadi pendarahan hebat di mulut, hidung, dan bagian anus.
Untuk menghindari infeksi antraks, sebaiknya berikan vaksin secara teratur. Selain itu, upayakan sapi tidak mengonsumsi pakan hijauan yang akarnya masih menempel.
8. Mastitis Susu Sapi Perah
Penyakit mastitis hanya menginfeksi sapi betina, khususnya sapi perah. Penyebabnya adalah serangan bakteri Staphylococci dan Strepcocci. Dampak yang ditimbulkan, yaitu penurunan produksi susu dan kualitasnya.
Pertanda awalnya berupa pembengkakan di bagian ambing. Ketika disentuh, sapi akan merasa kesakitan. Penyakit ini telah mencapai tahap kronis apabila warna susu berubah kemerahan.
Pencegahan mastitis dilakukan dengan cara menjaga kebersihan peralatan untuk memerah. Selain itu, sterilisasi kandang pun perlu dipertahankan agar ternak tetap sehat. Jika sudah telanjur terinfeksi, segera hubungi dokter hewan atau ahli peternakan untuk meminta antibiotik khusus atau injeksi ambing.
9. Sapi TBC
Ternak Anda menderita batuk dan sesak napas berkepanjangan? Waspadalah, mungkin bakteri Mycobacterium Tuberculosis sedang mengintainya. Gejala tersebut biasanya diikuti penurunan berat badan secara signifikan dan pengeringan bulu.
Sanitas kandang adalah salah satu cara mencegah timbulnya penyakit ini. Jika ternak sudah terinfeksi TBC, segera berikan vaksinasi dan antibiotik. Jangan lupa, pisahkan antara hewan yang sakit dan sehat agar tidak tertular.
10. Cacar Sapi
Penyakit ini menyerang sapi perah di bagian ambing. Mulanya, muncul bercak kemerahan. Lambat laun membentuk gelembung-gelembung layaknya cacar pada manusia.
Cacar sapi dapat diatasi dengan mengoleskan salep sulfa atau tingtura yodium. Jika ingin melakukan pencegahan, sanitasi kandang harus dijalankan secara rutin.
11. Ringworm
Gejala awalnya berupa penebalan kulit, bentuknya bulat, dan cenderung berwarna abu-abu. Pada tahapan selanjutnya, tanda tersebut menyebar ke leher, kepala, mata, dan telinga.
Untuk menghindari infeksi Ringworm, bersihkan kandang sambil memberikan diinfeksi lisol. Pengobatan ringan bagi ternak yang sudah terserang, yakni dengan mengoleskan tingtura yodium sesuai aturan.
12. Milk fever
Sapi perah merupakan ternak yang kerap terinfeksi milk fever. Penyebabnya, yaitu kekurangan vitamin D dalam darah. Indikasi awal berupa gerakan sangat agresif ke samping kanan dan kiri.
Pencegahan Milk Fever dapat dilakukan dengan memberikan pakan mengandung vitamin D, kalium, dan fosfor. Untuk menangani ternak yang terinfeksi, gunakan Borogluconas 250-500 ml dengan cara diinjeksi.
13. Clostridial diseases
Penyakit Clostridial Disease terdiri dari tiga macam, yaitu tetanus, Botulisme, dan radang paha. Ketiganya disebabkan oleh bakteri Clostridium, tetapi dampaknya berbeda.
Tetanus mengakibatkan otot kaku dan kejang. Sementara itu, Botulisme menyebabkan jaringan membusuk karena infeksi toksin. Lain halnya dengan radang paha yang bisa menimbulkan kepincangan disertai peradangan hebat di sekitar paha.
14. Pink eye
Pink eye disebut juga radang mata yang ditularkan oleh bakteri, virus, Riketsia, atau Klamidia. Tanda serangan penyakit ini, antara lain mata berlendir, merah, dan kornea mengeruh. Dampak terburuknya adalah gangguan penglihatan atau kebutaan.
Sapi yang terinfeksi akan mengalami penurunan bobot badan karena berkurangnya selera makan. Supaya gejalanya tidak semakin parah, Anda bisa memberikan antibiotik dengan spektrum luas.
15. Infectious Bovine Rhinotracheitis
Kalau ternak terinfeksi Infectious Bovine Rhinotracheitis, segera periksakan ke dokter hewan atau pakar peternakan. Pasalnya, penyakit ini bisa menghambat reproduksi. Pada gejala kronis, dapat mengakibatkan keguguran dan penurunan kebuntingan.
Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis dapat dikendalikan dengan pendeteksian sejak dini. Untuk mencegahnya, berikan vaksin IBR dalam dosis tinggi.
Demikian tadi ulasan 15 macam penyakit ternak sapi beserta cara menanggulanginya. Jaga kebersihan dengan meningkatkan sanitasi untuk menghindari kontaminasi bakteri, virus, dan jamur.
16. Demam 3 hari alias BEF
demam 3 hari adalah penyakit yang menular pada sapi. Ciri penyakit ini adalah demam mendadak dan kaku pada persendian. Kalau hanya demam 3 hari lalu sembuh maka tidak perlu dikhawatirkan.
Ciri ciri BEF :
- Suhu panas tinggi
- Nafas dan detak jantung cepat
- nafsu makan turun
- Sapi menjadi lemas
Penanganan : sapi diberi asam jawa + air gula atau obat anti radang. Jika sapi ambruk harus dibolak balik
17. Sapi Ambruk dan Luka
Sindrom sapi ambruk adalah masalah serius bagi peternak apalagi peternak pemula.
Penyebab sapi ambruk bisa macam macam. Berbagai penyakit yang saya sebut di atas bisa menyebabkan sapi ambruk.
Kadang sapi ambruk juga disebabkan karena mal nutrisi atau setelah melahirkan.
Menangani sapi ambruk membutuhkan kesabaran, setidaknya ada 3 hal yang harus anda lakukan :
- Memanggil mantri atau dokter hewan
- Membolak balik sapi agar tidak terluka
- Membersihkan kandang, jika dianggap perlu memberi penghangatan
Tips Menjaga Kesehatan Sapi
ada beberapa hal yang harus anda lakukan agar terhindar dari masalah sapi sakit, diantaranya :
- Menjaga kebersihan kandang
- Menjaga sanitasi sapi
- memberikan vitamin dan pakan sapi yang baik secara rutin
- Jika dianggap mengandung pestisida atau bawaanya beraacun, hijauan yang akan menjadi pakan sapi harus dilayukan terlebih dahulu
Adakah pengalaman anda dengan sapi sakit, yuk share di komentar agar peternak lain terbantu.