Berita Nasional

DLH Kota Bengkulu Tegaskan Limbah FABA PLTU Bengkulu Aman

Indodax


Melalui laman resminya https://dlhbengkulu.id/ Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bengkulu menegaskan bahwa limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkulu tergolong aman dan tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk klarifikasi atas kekhawatiran sebagian warga terkait aktivitas pembakaran batubara di PLTU dan limbah yang dihasilkannya.

Kepala DLH Kota Bengkulu menyebut bahwa FABA dari PLTU Bengkulu telah melalui proses pengujian dan pemantauan berkala sesuai standar lingkungan yang ditetapkan pemerintah. “FABA dari PLTU Bengkulu tidak termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Kandungan material dalam FABA sudah diuji dan tidak membahayakan, bahkan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali,.”  Jelasnya.

Akademisi UNIB: FABA Cocok untuk Bahan Konstruksi

Mendukung pernyataan tersebut, akademisi dari Universitas Bengkulu (UNIB) Dr. Rika Syafitri, ST.,MT., mengungkapkan bahwa FABA memiliki karakteristis fisik dan kimia yang membuatnya sangat potensial digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri konstruksi.

Menurutnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa FABA bisa dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam pembuatan beton, batako, paving block, hingga pengerasan jalan.

“Fly ash, khususnya, memiliki sifat pozzolanic, yang bisa meningkatkan kekuatan beton dan mengurangi kebutuhan penggunaan semen. Ini jelas menguntungkan, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan,” Ujar Dr. Rika.

Ia juga menambahkan bahwa pemanfaatan FABA dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku alam seperti pasir dan batu kerikil. Hal ini tidak hanya berdampak pada efisiensi biaya produksi konstruksi, tapi juga mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi aktivitas penambangan.

FABA Menghemat Bahan Baku Semen dan Ramah Lingkungan

Salah satu manfaat paling signifikan dari pemanfaatan FABA adalah efisiensi bahan baku dalam industri semen. Dalam proses produksi beton konvensional, semen merupakan komponen utama yang menyumbang  emisi karbon cukup besar. Dengan mencampurkan FABA ke dalam beton, penggunaan semen bisa dikurangi hingga 20-30 persen tanpa mengurangi kualitas dan kekuatan beton itu sendiri.

“Penggunaan FABA  dalam beton bukan hanya solusi limbah, tapi juga solusi emisi, “ kata Dr. Rika.

Penelitian-penelitian lain juga menunjukkan bahwa penggunaan FABA dalam campuran semen dan beton mampu meningkatkan durabilitas bangunnan terhadap serangan kimia dan pengaruh cuaca ekstrem. Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi pengembang infrastruktur yang menginginkan hasil konstruksi yang lebih tahan lama dan efisien.

Masyarakat Didorong Memanfaatkan FABA untuk Berbagai Kebutuhan

DLH Kota Bengkulu juga mendorong masyarakat agar tidak hanya melihat FABA sebagai limbah, tetapi sebagai sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Selain untuk konstruksi, FABA juga bisa digunakan dalam pembuatan bahan bangunan skala rumah tangga seperti batako, genteng, atau pot tanaman.

Bahkan, beberapa UMKM  di luar Bengkulu sudah berhasil mengembangkan produk kerajinan berbasis FABA dengan nilai jual yang kompetitif. Ke depan DLH berharap akan ada pelatihan dan kerja sama antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk menciptakan inovasi-inovasi baru berbasis pemanfaatan FABA.

“Kami ingin mendorong masyarakat melihat ini sebagai peluang, bukan masalah. Dengan pemanfaatan yang tepat, FABA bisa menjadi sumber ekonomi  baru,” kata Kepala DLH Kota Bengkulu.

Menuju Lingkungan yang Berkelanjutan

Pemanfaatan limbah FABA menjadi bagian penting dari upaya menciptakan sistem ekonomi sirkular, di mana limbah tidak lagi dibuang, melainkan diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat. Dengan dukungan kebijakan pemerintah, riset dari akademisi, serta peran aktif masyarakat, FABA dapat menjadi solusi untuk masalah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru di Bengkulu.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *