Siap-siap Kuartal Ketiga 2021, Penjualan Smartphone Di Indonesia Diprediksi Anjlok
Jakarta, Wikimedan – Siap-siap Kuartal Ketiga 2021, Penjualan Smartphone Di Indonesia Diprediksi Anjlok. Lembaga riset pasar, IDC mengungkapkan bahwa pasar smartphone Indonesia tetap menggiurkan meski negara berjuang terus melawan Covid-19. Dalam laporan terbarunya, IDC menyebutkan bahwa pengiriman smartphone pada kuartal kedua 2021 di pasar domestik, tumbuh 49% dibandingkan kuartal II 2020.
Angka itu menunjukkan kenaikan sebesar 10% dibandingkan kuartal yang sama 2019, mencapai 10,6 juta unit karena dorongan penjualan yang tetap kuat untuk sebagian besar vendor di kuartal kedua. Sedangkan average selling price (ASP) smartphone turun menjadi US$172 dari US$ 178 pada kuartal I-2021 lalu. Disebabkan penurunan daya beli masyarakat.
IDC mencatat, vendor smartphone terus menghadirkan handset 5G seiring dengan peluncuran jaringan 5G oleh operator selular. Penjualan perangkat 5G tercatat meningkat dua kali lipat dari kuartal ke kuartal, melewati setengah juta unit di kuartal II 2021, dengan ASP sebesar US$575, yang merupakan penurunan 30% dari kuartal lalu.
Namun adanya gelombang kedua pandemi Covid-19 pada Juni 2021, mendorong pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro menjadi PPKM Darurat yang lebih ketat di bulan Juli.
Kebijakan PPKM yang lebih ketat di wilayah Jawa-Bali dan beberapa titik penting di luar Jawa-Bali menyebabkan penjualan retail anjlok di tempat-tempat tersebut. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada menurunnya penjualan di kuartal III 2021. Keterbatasan pasokan yang terus berlanjut dan kenaikan harga smartphone meningkatkan tekanan pada pasar smartphone.
Sebelumnya pada riset 2020, IDC menyebutkan bahwa akibat covid-19 terjadi pergeseran di mana ponsel murah kini menjadi primadona di Indonesia. Laporan IDC mengungkapkan, smartphone katagori low end yang dipasarkan seharga Rp 1,5 – Rp 3 juta mengalami kenaikan pada 2020.
Porsi pasar smartphone yang menyasar segmen bawah kini mencapai 65%, naik dari 45% dibandingkan 2019. Peningkatan tersebut didorong oleh kebutuhan smartphone yang layak, akibat daya beli konsumen yang menurun imbas pandemi.
Seperti halnya Canalys, IDC juga mengeluarkan laporan dimana Xiaomi menduduki posisi teratas Top 5 Brand Smartphone di tanah air untuk periode April–Juni 2021. Pada tampilan bagan tabel, IDC tidak menyebut angka persentase secara eksplisit.
Namun IDC mencatat, terdapat perubahan pada peta pasar. Xiaomi untuk pertama kali menjadi jawara pasar smartphone di Indonesia, sejak perusahaan pertama kali melakukan ekspansi pada 2014. Berturut-turut posisi lima besar merek smartphone di Indonesia untuk kuartal kedua 2021 adalah Xiaomi (27%), Oppo (19%), Vivo (17%), Samsung (16%), dan Realme (12%).
Meski kini mampu menguasai pasar smartphone di Tanah Air, namun Xiaomi menghadapi tantangan yang tak ringan dalam mempertahankan posisinya. Selain ketatnya kompetisi dengan vendor lainnya, vendor yang berbasis di Beijing itu, juga memiliki persoalan yang sama dihadapi oleh semua pabrikan gadget, yaitu kekurangan chip di pasar global yang diprediksi masih akan bertahan hingga 2022 mendatang. Menurunnya pasokan chip akan memaksa vendor menaikkan harga jual smartphone untuk generasi selanjutnya.