AUDUSD Turun Karena Ancaman Perang Dagang AS-China Kembali Memanas
Mata uang Dolar Australia sebagai aset berisiko global mengalami pelemahan cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Penyebab utama Dolar Australia melemah adalah adanya berita yang menyebutkan kesepakatan antara AS dan China diakhiri. Hal itu diungkapkan oleh penasihat AS yaitu Peter Navarro. AUD yang memiliki hubungan dengan China megalami pelemahan terhadap Dolar AS.
Saat sesi Asia berlangsung di hari Selasa ini (23/6), pasangan AUDUSD mencatatkan penurunan yang lebih dalam sampai 60 pips. Dengan penurunan itu maka saat ini Dolar Australia melemah terjun menuju ke nilai tukar 0,6860 akibat risk off.
Sementara itu kontrak berjangka seperti S&P 50 juga mencatatkan penurunan sampai 1%. Dukungan penurunan AUDUSD hari ini juga diperkuat dengan kondisi Dolar AS yang dalam bias pembelian. Kecuali melawan safe haven andalan seperti Yen Jepang.
Presiden Trump mengatakan bahwa bukti China sebagai pelaku pandemi virus Corona semakin nyata. Sehingga dirimu memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan perdagangan dengan China. Risiko perang dagang yang lebih buruk antara kedua negara bisa terjadi. Tentunya dampak bagi ekonomi global juga akan lebih besar bergabung bersama perlambatan akibat pandemi virus Corona.
Ketakutan terhadap perdagangan global itulah yang menyebabkan permintaan mata uang Dolar Australia melemah beberapa waktu terakhir. Pada masa perang dagang kemarin saja, ekonomi sudah sangat hancur karena pemberlakukan tarif. Apalagi saat ini dengan berakhirnya kesepakatan, kedua negara tidak sungkan untuk memberlakukan kebijakan yang saling menekan.
Tampaknya fokus pergerakan AUDUSD hari ini akan fokus ke mengenai rumor hubungan AS dan China. Selain itu para investor juga akan mencoba fokus ke berita terbaru mengenai pandemi virus Corona. Karena banyak negara yang melaporkan ada lonjakan kasus gelombang kedua.