Cryptocurrency

USDJPY Naik Setelah Semalam Turun Tajam Karena Fed Memotong Suku Bunga

Indodax


Pasangan mata uang USDJPY naik
memantulkan diri dari level paling rendah lima bulan terakhir yang dicatat saat
sesi Asia hari Rabu ini (4/3). Lonjakan permintaan Dolar AS kemungkinan terjadi
karena adanya kenaikan serupa di sekitar pasar saham Asia baru-baru ini.
Walaupun pada akhirnya kenaikan pasangan USDJPY masih harus dibatasi oleh level
107,50.

Beberapa saham kawasan Asia mencatatkan kinerja
negatif kecuali saham Australia yaitu ASX 200. Saham Asia mampu mendaki moderat
setelah para pelaku pasar dan investor mulai merespon keputusan pemotongan suku
bunga oleh bank sentral AS semalam. Dalam pertemuan FOMC, bank sentral
memutuskan untuk memangkas suku bunga sampai 50 basis poin dan menjadi
pemangkasan paling besar selama 10 tahun terakhir.

Saham Asia Nikkei Jepang mencatatkan kenaikan
0,37 persen diikuti oleh Kospi Korsel 1,4 persen. Saham Shanghai Composite
hanya mampu naik ringan sebesar 0,14 persen. Sementara itu imbal hasil obligasi
Treasury AS tenor 2 tahun sedang berada pada level 0,68% pulih sebesar 7 basis
poin dan dalam tenor 10 tahun pulih ke 0,98%. Pemulihan ini juga mendorong USDJPY
naik untuk sesi Asia hari ini.

Pemulihan risiko yang ditandai kenaikan imbal
hasil obligasi AS membuat Yen Jepang sebagai aset safe haven mulai ditinggalkan
para pedagang. Namun kemungkinan penghindaran risiko masih berpotensi menguat
kembali. Karena belum ada berita positif mengenai wabah virus Corona sampai
saat ini.

Sebelum USDJPY naik saat ini, pasangan
sempat mengalami penurunan menuju ke level harga 106,85 saat pembukaan sesi
Asia. Penurunan terjadi karena adanya kinerja negatif di sekitar saham AS dan
indeks S&P 500 yang kehilangan kenaikan sampai 2,8% saat perdagangan tadi
malam ketika Fed memotong suku bunga secara mendadak.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *