Internasional

Internasional : Iran Minta Eropa Penuhi Janji Sebelum Menuntut Masalah Baru

Indodax


Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, mengatakan negara-negara Eropa tidak keluar dari perjanjian nuklir JCPOA, tetapi juga tidak melaksanakan komitmennya secara penuh.
Dalam wawancara eksklusif dengan televisi RT, Kamis (7/2/2019) malam, Zarif menjelaskan bahwa komitmen Eropa termasuk memastikan pembelian minyak Iran dan menjaga hubungan perbankan, semua ini telah disebutkan dalam deklarasi Uni Eropa pada Mei 2018.

“Negara-negara Eropa harus terlebih dahulu memenuhi komitmen dan mereka tidak dalam posisi untuk memaksakan tuntutannya kepada Iran,” tegas Zarif saat ditanya tentang tuntutan Eropa agar Tehran bergabung dengan FATF dan membuka perundingan rudal.

Eropa sebelum ini menuntut Iran untuk bergabung dengan Gugus Tugas Aksi Keuangan (FATF) dan bersedia merundingan program rudalnya sebagai prasyarat untuk pelaksanaan mekanisme keuangan khusus oleh blok Eropa.

Eropa, ujar Zarif, telah memberikan banyak janji kepada Iran dan mereka harus memenuhinya.


Adapun FATF, tambahnya, Iran mengimplementasikan aturan tersebut berdasarkan undang-undangnya. Iran adalah korban terorisme dan memerangi pencucian uang berdasarkan hukum dalam negeri.

“Memasukkan Iran dalam daftar hitam FATF adalah sebuah kesalahan yang terjadi sejak awal,” tandasnya.

Di bagian lain wawancaranya, Zarif mengatakan rudal Iran untuk tujuan pertahanan dan hanya digunakan untuk melawan kelompok teroris, sementara senjata buatan Eropa dan AS telah menargetkan penduduk Yaman, Suriah, Lebanon dan Gaza.

“Jika Uni Eropa ingin memaksakan FATF dan pembicaraan mengenai program rudal dengan Iran, ini tidak relevan dengan JCPOA dan Iran punya banyak pilihan,” jelasnya.

“Jika pihak lawan tidak ingin memenuhi komitmennya di bawah kesepakatan, Iran memiliki banyak pilihan termasuk keluar dari kesepakatan tersebut,” pungkas Zarif.

Pekan lalu, Jerman, Perancis dan Inggris meluncurkan sistem yang didukung oleh Uni Eropa untuk memfasilitasi perdagangan dengan Iran. Sistem ini akan membantu perdagangan Eropa menghindari sanksi sepihak AS terhadap Iran.

Sistem INSTEX (Instrument in Support of Trade Exchanges) akan berbasis di Paris dan dikepalai oleh mantan direktur Commerzbank Jerman, Per Fischer. Sementara Inggris akan mengepalai dewan pengawas saluran tersebut. Negara-negara Eropa lainnya juga diminta untuk bergabung dalam INSTEX. (RM)

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *