Berita Nasional

Berita : Dikucilkan Saat Menstruasi, Ibu dan Dua Anaknya Tewas di Gubuk Derita

Indodax


Wikimedan – Seorang ibu bernama Amba Bohara dan dua anaknya di Nepal meninggal karena diduga menghirup asap. Sebelumnya mereka diketahui berada di dalam gubuk tanpa jendela yang dijadikan tempat ‘pembuangan’ perempuan saat mereka sedang dalam masa menstruasi.

Banyak kelompok masyarakat di Nepal menganggap perempuan yang sedang menstruasi tidak suci. Karenanya mereka memaksa ibu dan anak perempuannya untuk tinggal di rumah yang jauh dari perumahan penduduk. Setidaknya para perempuan harus tinggal di sana sebulan sekali selama menstruasi.

Polisi mengatakan bahwa Bohara, 35, dengan dua anaknya yang berusia 12 dan sembilan tahun tertidur di sebuah gubuk di distrik Bajura bagian barat pada Selasa (8/1). Ketiganya berkerumun di sekitar api di dalam gubuk agar tetap hangat karena kondisi musim dingin yang ekstrem di Nepal.

Kepala polisi setempat Uddhab Singh Bhat menuturkan, sehari setelahnya, yakni Rabu (9/1), ibu mertua Bohara membuka pondok tersebut dan menemukan ketiganya tewas. “Kami sedang menunggu hasil postmortem untuk mengonfirmasi penyebab kematian, tetapi kami meyakini mereka meninggal karena mati lemas. Kami sedang menyelidiki,” kata Bhat dilansir dari AFP, Kamis (10/1).

Sebagian selimut yang melindungi ketiga korban terbakar. Ada luka bakar di kaki Bohara. Praktik pengucilan kuno yang dikenal sebagai chhaupadi itu sebenarnya sudah dilarang pada 2005 silam. Namun, hal itu masih diberlakukan di beberapa bagian Nepal, khususnya daerah barat yang terpencil dan konservatif.

Tahun lalu, Kathmandu memberlakukan hukuman penjara tiga bulan dan denda USD 30 (sekitar Rp 422 ribu) bagi siapa pun yang tertangkap sedang memaksakan chhaupadi. Praktik ini terkait dengan agama Hindu yang menganggap perempuan tidak boleh tersentuh selama menstruasi dan setelah melahirkan.

Paktik chhaupadi juga melarang wanita menyentuh makanan, ikon agama, ternak, dan pria selama periode menstruasi, juga harus tidur jauh dari orang lain.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Nepal Mohna Ansari mengatakan, polisi perlu menegakkan hukum larangan chhaupadi dan menindak tegas pelakunya. “Perempuan akan terus mati jika seperti ini kecuali ada konsekuensi untuk menegakkan tradisi ini,” tegasnya.
Editor           : Fadhil Al Birra
Reporter      : Verryana Novita Ningrum

Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/internasional/11/01/2019/dikucilkan-saat-menstruasi-ibu-dan-dua-anaknya-tewas-di-gubuk-derita

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *