Minim Persiapan, Festival Danau Toba Sepi Wisatawan
Wikimedan – Gelaran Festival Danau Toba (FDT) 2018 di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut) telah berlangsung. Namun, event tersebut tidak banyak menyedot perhatian wisatawan.
Minimnya persiapan membuat FDT 2018 diduga menjadi alasan tidak tersosialisasi dengan baik. Hal itu pun diamini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi, Leonardo Sihotang. Ia mengatakan kurangnya persiapan untuk menggelar kegiatan itu.
“Ya tidak seperti diharapkan, kurang persiapan. Kalau kami sudah lama persiapan, tapi panitia dari provinsi. Acara ini melibatkan kementerian. Kami tuan rumah hanya untuk persiapan tempat. Tidak ada koordinasi dan konsep,” ujarnya di Silahisabungan, Sabtu (8/12).
Dia juga mengaku, meskipun mereka sudah membuat banyak acara pendukung untuk memeriahkan FDT tapi tidak banyak menyedot wisatawan. “Kami di Dairi tidak mau bikin malu juga. Beberapa kegiatan sudah kami tambahin seperi lomba kayak, renang, sepeda, dan festival lampion yang di Paropo. Banyak acara yang sebenarnya tidak selaras dengan Danau Toba. Intinya tidak ada persiapan bahkan bupati tidak hadir,” kata Leonardo.

Sebelumnya, pemerintah menarget ada 15 ribu wisatawan yang hadir ke dalam acara itu. Namun hal itu tidak terealisasi. “Konsep awalnya bertujuan datangkan wisatawan. Tapi ini saja masyarakat lokal tidak mau datang. Harusnya masyarakat yang berdagang dapat keuntungan tapi ini kenyataannya rugi,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Festival Danau Toba berlangsung sejak 5 hingga 8 Desember 2018 di Silahisabungan. Festival yang telah digelar sejak 2013 ini sudah menjadi agenda tahunan dari 7 kabupaten (sekarang 8) yang mengelilingi Danau Toba yakni Simalungun, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Karo, dan Dairi.
Festival Danau Toba merupakan kegiatan pertunjukan budaya, pariwisata, dan olahraga. Meski minim persiapan, sebagian pengunjung tetap mengapresiasi FDT 2018.
Seperti halnya Sari, 19, salah satunya. Warga Kota Medan itu sengaja datang ke Dairi untuk menyaksikan FDT. Sari mengaku tertarik hadir, untuk melihat langsung pagelaran budaya yang diselenggarakan.
Menurut dia di Festival Danau Toba, pengunjung dapat melihat berbagai keanekaragaman budaya di Sumatera Utara. Hal itu pun dapat menambah pengetahuan pengunjung terhadap budaya masing-masing daerah.
“Ini momentum yang pastinya menambah pengetahuan tentang Sumatera Utara. Seperti budaya di Sumatera Utara ini, setiap kabupaten di sini berbeda-beda budayanya. Seperti tari tor-tor itu ternyata berbeda antara Batak Toba, Simalungun dan lainnya,”ungkapnya.
Pada Festival Danau Toba 2018 ini, berbagai kegiatan diselenggarakan. Mulai dari pagelaran seni dan budaya, festival kuliner, festival kopi, lomba tenda, lomba hammock, pameran wisata, pameran ekonomi kreatif dan berbagai acara lainnya.
Berbagai acara tersebut, digelar dengan pembagian tiga zona. Yakni, zona A di Panggung Utama atas Tugu Silalahi, zona B di Tugu Silalahi dan Zona C di Pantai Silalahi.
(pra/JPC)
Kategori : Berita Nasional