Baru 3 Pekan Bekerja. 3 Bersaudara Jadi Korban KKB di Papua
Wikimedan – Suasana duka masih menyelimuti kediaman anggota keluarga korban penembakan brutal leh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Fais Saputra, 28, bersama dua saudaranya, Yusran dan Aris Usi menjadi korban keganasan dari insiden yang terjadi pada Sabtu (1/12) lalu.
Keluarga mengatakan, Fais dan dua saudara serta sejumlah rekannya baru berangkat ke Papua sejak tiga pekan lalu. Di sana, Fais disebutkan bekerja sebagai buruh teknis pembangunan jembatan di bawah naungan PT Istaka Karya.
“Baru tiga minggu di sana. Mereka seingat saya berangkat rombongan. Saya juga tidak tahu kenapa Fais ambil pekerjaan bangunan di sana. Padahal di sini dia berdagang,” kata kakak kandung Fais, Jonathan saat ditemui di rumah duka, di Kompleks Perumnas Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sabtu (8/12).

Di mata keluarga, anak keempat dari delapan bersaudara ini kata Jonathan merupakan seorang mualaf yang taat. Fais meninggalkan seorang istri Fadilla Uliyah, serta sepasang anak Radit 5 bulan dan Haikal yang masih berusia 2,3 bulan.
Di Papua, ia rela berkerja sebagai buruh lapangan untuk menafkahi keluarganya yang ditinggalkan di Makassar. Selain Fais, dan dua saudaranya bersama sepupu Yosafat dan Petrus Ramli serta dua kerabat lainnya, Muhammad Ali dan Muhammad Ardi, juga ikut dalam rombongan pemberangkatan tiga pekan lalu.
Jonathan menyayangkan karena dua kerabatnya itu tak ikut dalam belasan rombongan pemulangan jenazah dari Papua, ke Makassar, Jumat (7/12) kemarin.
“Mereka berangkat bersamaan begitu waktu pergi. Cuman dua orang sampai sekarang belum ditemukan itu yang kerabat kita. Belum ada kabarnya juga sampai sekarang. Apakah dia selamat atau tidak, kita belum dapat kabar dari sana,” terangnya.
Setibanya di Makassar malam kemarin, Fais disitirahatkan sementara di rumahnya. Pagi sekitar pukul 10.00 WITA tadi, jenazahnya baru dikuburkan di pekuburan umum di kawasan Sudiang. Dua saudaranya dan sepupunya di pulangkan ke kampung halaman di Toraja.
Jonathan berharap, agar pemerintah bisa memberikan kejelasan terkait nasib dua kerabatnya yang belum ditemukan hingga saat ini. Terkait dengan janji pemerintah dan PT Istaka Karya menyoal tunjangan hidup bagi keluarga lanjut Jonathan, belum ada kejelasan sama sekali.
“Kalau tunjangan sudah ada tapi belum sama sekali disampaikan. Katanya ada uang santunan tapi nilainya juga kita belum tahu. Intinya kita dari keluarga berharap pasti, kejelasannya. Terutama kerabat kami itu yang belum ditemukan,” harapnya menutup.
(rul/JPC)
Kategori : Berita Nasional